Cara Hemat Air di Packaging Brewery: Nozzle Efisien & Closed-Loop UV/Ozon

Packaging hall bisa memakan ±25% air pabrik bir. Menggabungkan nozzle efisiensi tinggi dan sistem closed‑loop dengan filtrasi serta disinfeksi UV/ozon memangkas konsumsi tanpa mengorbankan higienitas.

Industri: Brewery | Proses: Packaging

Industri bir lapar air. Pemimpin industri menarget rasio air:bir mendekati 3:1; misalnya AB InBev mengutip ~3,2 L air per L bir (3,2:1) (viravix.com), sementara banyak brewery besar masih di kisaran ~5–6:1 (viravix.com). Di sisi lain, packaging hall saja bisa menyedot ~25% dari total pemakaian air pabrik (Campden BRI).

Tekanannya nyata: Talbot & Talbot menyebut rasio “shipping water” di bawah 2,2:1 hanya layak jika ~65% efluen didaur ulang (filtsep.com). Bahkan, brewery 1,5 Mhl/tahun pada 7:1 memakai air setara konsumsi 35.700 orang (filtsep.com). Karena itu, optimasi packaging menjadi kunci.

Contohnya, Craft Brew Alliance (CBA) mencapai rasio 4,73 L/L (pabrik California: 4,07:1) dan mencatat penurunan konsumsi air 3,7% dalam setahun (PackagingDigest). Ini menegaskan ruang perbaikan terbesar sering justru ada di area pembilasan botol dan peralatan pendukung.

Baca juga:

Kontrol Oksigen di Lini Packaging Bir: Deaerated Water & DO Meter

Nozzle pembilasan efisiensi tinggi

Sistem rinsing modern mengandalkan jet fokus—tekanan tinggi/debit rendah dan rotary spray head—untuk mencapai mutu pembersihan yang sama dengan air lebih sedikit. Penyetelan ulang program bottle washer, mengoptimalkan siklus rinse (debit nozzle, pola semprotan, tekanan) dilaporkan memberi penghematan air hingga 30% (Solenis).

Otomasi juga krusial: mematikan spray segera saat tidak ada botol (sensor/interlock) mencegah aliran idle; Campden BRI menekankan pre‑wash dimatikan ketika run berhenti, dan air final rinse di‑reuse untuk first rinse (Campden BRI).

Kasus Warsteiner/KHS: pada bottle washer 66.000 bph (bottles per hour), sistem “LESS” (Liquid Efficiency Spraying) menghasilkan hanya ~120 mL air per botol—≈0,36 L air per L bir—tanpa menurunkan mutu pembersihan, berkat desain spray dan kontrol laju pompa yang lebih cerdas (KHS).

Peralatan pendukung pun memengaruhi neraca air: mengganti rantai konveyor yang dilumasi air dengan dry lubricant menekan pemakaian ~420 m³ (111.000 gal) air per tahun dan memangkas konsumsi air area tersebut 60%—sekaligus mengurangi kebutuhan menyemprot konveyor setelah setiap shift (PackagingDigest) (PackagingDigest).

Rinser closed‑loop berbasis ozon

Peluang besar lain adalah menangkap air bekas rinser untuk diolah dan digunakan ulang. Pada sistem closed‑loop, air final rinse (termasuk agen sanitasi bila ada) dikumpulkan, ditreatment, lalu dipompa kembali sebagai air rinse awal/intermediate. Fourage‑CTI menunjukkan bahwa rinser closed‑loop ber‑ozon mampu memulihkan hampir seluruh air rinse: untuk lini 6.000–7.000 bph yang lazimnya mengalirkan 9–15 L/menit (≈4–7 m³ per 8 jam), kombinasi ozonasi + loop menurunkan kebutuhan air baru sekitar 95% (menjadi satu tangki saja, ~0,2–0,35 m³/hari)—“setidaknya 20 kali lebih sedikit” (SIVAL/CTI) (SIVAL/CTI).

Ozonasi di loop tidak hanya membunuh mikroba, tetapi juga menetralkan “industrial flavorings” pada kaca, sehingga rinser tersanitasi kontinu tanpa siklus kimia terpisah (SIVAL/CTI). Pada skala lebih kecil, unit bottling dengan recirculating rinser seperti MiniMax mengalirkan runoff melalui filter 5 μm kembali ke bak rinse (TCW).

Rangkaian treatment dan disinfeksi

ChatGPT Image Dec 17, 2025, 03_15_42 PM

Air rinse daur ulang wajib dibersihkan dan didesinfeksi. Tahapan umum dimulai dari filtrasi kasar untuk menangkap padatan (pecahan kaca, debris), misalnya screen stainless atau manual screen, lalu polishing dengan media seperti cartridge filter berpori ~5–50 μm. Untuk aplikasi food grade, housing higienis 316L seperti stainless steel cartridge housing lazim dipilih.

Pra‑filtrasi berpori lebih besar—misalnya media pasir silika—melindungi unit hilir dari beban TSS; konfigurasi ini lazim menggunakan sand/silica filter sebelum tahap pemolesan yang lebih halus.

Untuk kejernihan lebih tinggi, membran mikro/ultra digunakan. UF (ultrafiltration)—membran 0,1–1 μm—efektif menyisihkan bakteri, yeast, dan material tersuspensi; opsi ini biasa dijadikan backbone pretreatment, termasuk pada solusi ultrafiltration industri. Dalam beberapa kasus pengolahan air limbah, NF (nanofiltration) atau RO (reverse osmosis) dipakai, meski untuk reuse air rinse biasanya MF/UF sudah memadai (filtsep.com); portofolio seperti nano‑filtration atau brackish water RO relevan bila brewery menginginkan penghilangan zat terlarut lebih lanjut.

Jika perlu, tahap adsorpsi dengan karbon aktif—misalnya activated carbon—atau biofiltrasi membantu mengurangi senyawa organik residual (gula/detergen) dan bau sebelum disinfeksi (filtsep.com).

Disinfeksi adalah pengaman utama. Ozon sangat efektif: mengoksidasi organik dan membunuh mikroba, lalu terurai kembali menjadi O₂ tanpa residu (Evoqua) (Evoqua). Di rinser, ada praktik menggunakan ~0,8 ppm ozon untuk mensterilkan botol ~5 detik (Wassertec), dan desain Fourage menghapus kebutuhan siklus sterilan kimia (SIVAL/CTI).

UV (ultraviolet) 254 nm memberi penghalang independen: unit UV menginaktivasi ≥99,9% bakteri, virus, dan protozoa pada air yang lewat (Evoqua), sesuai praktik yang banyak diadopsi pada sistem ultraviolet industri. Kombinasi UV+ozon menjadi pendekatan “multi‑barrier”, di mana residu ozon tersisa dihapus oleh UV (Evoqua). Keduanya bebas bahan kimia dan tidak meninggalkan rasa atau by‑products.

Baca juga:

Nozel Tersumbat & PU Melenceng: Risiko Air Pasteurizer di Lini Kemasan Bir

Parameter kualitas dan kepatuhan

Dengan tahapan di atas, air rinse daur ulang ditujukan sejernih dan se‑aman air minum perpipaan. Validasi parameter kunci penting: misalnya kekeruhan (NTU, satuan kekeruhan) <5 NTU, CRT <0,5 NTU, dan <1 CFU/mL coliform—mendekati standar air kemasan. Regulasi Indonesia (Permenkes 492/2010 dan SNI 01‑3556) menuntut pemantauan pH, TDS, kekeruhan, dan nol coliform/E. coli (water.co.id). Loop reuse harus dibuktikan tidak melampaui batasan tersebut, dengan segregasi ketat antara sanitary sewer dan proses efluen untuk meniadakan risiko intrusi.

Dampak operasional dan ekonomi

Manfaatnya melampaui air: energi, bahan kimia, dan biaya efluen ikut turun. CBA melaporkan investasi keberlanjutan (termasuk reuse air) menghemat US$600.000 dalam setahun (PackagingDigest), dan penggantian ke dry‑lube memotong konsumsi di area lini sebesar 60% (PackagingDigest).

Di sisi rinser, desain ozonated loop Fourage memangkas sebagian besar konsumsi ~5–7 m³/hari yang lazim, sehingga biaya air baku dan buangan ikut jatuh, sekaligus menghapus kebutuhan siklus sterilan terpisah (SIVAL/CTI) (SIVAL/CTI). Pada skala pabrik, mendaur ulang ~65% efluen dapat memangkas asupan air hingga separuh (filtsep.com).

Baca juga:

Kimia Air Mashing Bir: Peran Kalsium vs Magnesium & Gypsum vs CaCl₂

Kesimpulan teknis

Lini packaging bisa memangkas konsumsi air secara drastis lewat dua tuas: (a) nozzle efisiensi tinggi plus kontrol cerdas; (b) penangkapan‑ulang air rinser dalam closed‑loop. Studi kasus memperlihatkan reduksi 30–95% hanya dengan perbaikan peralatan (atau dry conveyor) dan resirkulasi (Solenis) (SIVAL/CTI). Implementasi tipikal: filtrasi kasar + halus diikuti disinfeksi UV/ozon (TCW) (Evoqua), memastikan standar higienitas terpenuhi tanpa menambah rasa atau by‑products—sebuah ROI yang kuat di tengah mahalnya air dan kelangkaan sumber.

Semua data di atas bersumber dari publikasi dan laporan terkini (2021–2025): Campden BRI (link, link), SIVAL/CTI (link, link, link), Solenis (link), PackagingDigest (link, link, link), KHS (link), TCW (link), Evoqua (link, link, link), Wassertec (link), Filtsep/Talbot & Talbot (link, link, link, link), standar/regulasi air (water.co.id).

Chat on WhatsApp 2212122qwa