Corrosion Inhibitors
PT Beta Pramaesti Asia
Corrosion Inhibitors pada cooling tower adalah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam sistem sirkulasi air untuk mencegah atau memperlambat terjadinya korosi (pengkaratan) pada logam yang kontak langsung dengan air, seperti pipa, heat exchanger, maupun komponen tower lainnya.
Mengapa Diperlukan?
Air pada cooling tower umumnya bersifat korosif karena mengandung oksigen terlarut, garam mineral (Ca, Mg, Cl⁻, SO₄²⁻), serta fluktuasi pH dan temperatur. Tanpa perlindungan, kondisi ini akan mempercepat kerusakan material logam sehingga menimbulkan:
-
Kebocoran pada pipa dan equipment.
-
Penurunan efisiensi perpindahan panas.
-
Biaya perawatan dan downtime yang tinggi.
Cara Kerja Corrosion Inhibitors
Ada dua mekanisme utama:
-
Membentuk lapisan protektif (film-forming): zat kimia menempel di permukaan logam dan membentuk lapisan tipis yang menghalangi kontak langsung antara logam dengan oksigen/air.
-
Mengontrol kondisi kimia air: misalnya menstabilkan pH, mengikat ion penyebab korosi, atau mengubah sifat kimia larutan sehingga kurang agresif terhadap logam.
Jenis Corrosion Inhibitors di Cooling Tower
-
Anodik inhibitors: contohnya fosfat, nitrit, molibdat. Membentuk lapisan oksida pelindung di permukaan logam.
-
Katodik inhibitors: misalnya zinc atau garam kalsium. Mengurangi reaksi katodik pada proses korosi.
-
Organic film-forming inhibitors: seperti amina atau imidazoline, membentuk lapisan organik tipis di permukaan logam.
-
Blended inhibitors: kombinasi dari beberapa jenis untuk perlindungan lebih menyeluruh.
Catatan Penting
-
Pemakaian inhibitor harus dikontrol dengan monitoring (misalnya tes pH, konduktivitas, dan uji korosi kupon).
-
Overdosis atau salah pemakaian bisa menyebabkan scaling (kerak) atau foaming.
-
Biasanya dipakai bersamaan dengan scale inhibitors dan biocides untuk menjaga kualitas air cooling tower secara menyeluruh.