1. Water Chemical (Kimia Pengolahan Air Bersih)
Bahan kimia ini digunakan dalam sistem pengolahan air baku menjadi air layak konsumsi atau air proses industri. Fungsinya meliputi:
-
Koagulasi & Flokulasi
Menyatukan partikel-partikel halus agar bisa mengendap.
Contoh: Aluminium Sulfate (tawas), Poly Aluminium Chloride (PAC), Ferric Chloride. -
Desinfeksi
Membunuh mikroorganisme berbahaya.
Contoh: Klorin, Sodium Hypochlorite, Ozone, UV treatment. -
Pengendalian Korosi & Skala (Scale Inhibitor)
Mencegah kerak dan karat pada pipa atau boiler.
Contoh: Phosphate-based inhibitors, Sodium Polyacrylate. -
Penyesuaian pH (pH Adjusters)
Menjaga keseimbangan asam-basa air.
Contoh: Sodium Hydroxide (NaOH), Sulfuric Acid (H₂SO₄), Lime (Ca(OH)₂).
2. Waste Water Chemical (Kimia Pengolahan Air Limbah)
Bahan kimia ini digunakan untuk mengolah air limbah domestik maupun industri sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuannya adalah mengurangi kandungan polutan (BOD, COD, TSS, logam berat, dll.).
Jenis bahan kimia utama:
-
Koagulan & Flokulan
Untuk mengendapkan padatan tersuspensi.
Contoh: PAC, Ferric Chloride, Polyacrylamide (PAM). -
Defoamer (Anti-foam)
Menghilangkan busa dalam sistem aerasi. -
Nutrisi Mikroba (untuk proses biologis)
Menunjang pertumbuhan mikroba dalam reaktor biologis.
Contoh: Urea, Phosphate compounds. -
Disinfektan akhir
Membunuh bakteri patogen sebelum air dibuang.
Contoh: Klorin, Sodium Hypochlorite.
3. Contoh Aplikasi di Industri
-
Pabrik makanan/minuman: memastikan air proses bersih dan bebas mikroba.
-
Pabrik tekstil/pelapisan logam: mengurangi warna dan logam berat dari limbah.
-
PLTU / Industri petrokimia: mencegah kerak dan korosi pada sistem boiler dan cooling tower.