Nutrient Removal

Nutrient removal pada wastewater treatment adalah proses penghilangan unsur hara (nutrien) seperti nitrogen (N) dan fosfor (P) dari air limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuannya adalah untuk mencegah pencemaran perairan, khususnya fenomena eutrofikasi, yaitu ledakan pertumbuhan alga yang dapat mengurangi kadar oksigen terlarut dan merusak ekosistem perairan.

Jenis Nutrien yang Dihilangkan

1. Nitrogen (N)

   • Bentuk di air limbah: amonia (NH₄⁺), nitrit (NO₂⁻), nitrat (NO₃⁻), senyawa organik-N.

   • Dampak: racun bagi organisme perairan, dapat menyebabkan "blue baby syndrome" bila mencemari air minum.

   • Proses penghilangan:

     • Nitrifikasi → mengubah amonia menjadi nitrat (oleh bakteri nitrifikasi).

     • Denitrifikasi → mengubah nitrat menjadi gas nitrogen (N₂) yang lepas ke udara.

2. Fosfor (P)

   • Bentuk di air limbah: ortofosfat (PO₄³⁻), polifosfat, organik-P.

   • Dampak: memicu eutrofikasi di perairan.

   • Proses penghilangan:

     • Chemical precipitation → penambahan garam besi/aluminium/kalsium untuk mengikat fosfat.

     • Biological phosphorus removal (EBPR) → mikroorganisme tertentu menyerap fosfor berlebih dalam selnya.

Metode Nutrient Removal

1. Proses Biologis

   • Mengandalkan mikroorganisme untuk menguraikan nitrogen dan fosfor.

   • Contoh: Activated sludge dengan zona anaerob, anoksik, dan aerob.

2. Proses Kimia

   • Penambahan bahan kimia (misalnya alum, FeCl₃, kapur) untuk mengikat fosfat.

   • Biasanya digunakan bila kadar fosfor sangat tinggi atau saat proses biologis tidak cukup.

3. Proses Gabungan (Biological-Chemical)

   • Mengombinasikan kedua metode agar lebih efisien dan stabil.

Manfaat Nutrient Removal

• Melindungi kualitas air sungai, danau, serta laut.

• Mencegah eutrofikasi dan ledakan alga.

• Menjaga keanekaragaman hayati perairan.

• Menjamin keamanan sumber air minum.