Malt Mill Brewery: Re-Corrugation, Pelumasan & Alignment Naikkan Yield

Alur roll yang tumpul bisa menaikkan konsumsi energi hingga ~50% dan memangkas yield 2–4%. Satu kelalaian 0,1% pada pabrik 400 t/hari setara rugi sekitar US$12.000 per bulan.

Industri: Brewery | Proses: Milling

Dalam brewing, crushing malt yang tepat—membebaskan endosperma (bagian pati dalam biji) tanpa merobek kulit (husk)—bukan detail kosmetik, melainkan “prasyarat untuk bir berkualitas tinggi” menurut Czech Mini Breweries. Begitu roller aus atau tidak sejajar, aksi “cutting” berubah menjadi “crushing” yang memboroskan energi dan menurunkan ekstraksi.

Data industri menegaskan taruhannya. Bühler mencatat alur (flutes) tumpul menaikkan energi hingga ~50% dan memangkas hasil 2–4% (tautan). Bahkan contoh di pabrik tepung: penurunan 0,1% yield pada kapasitas 400 t/hari dapat menggerus sekitar US$12.000 per bulan (Bühler). Sebaliknya, refurbish roll tepat waktu—re‑corrugation (penajaman ulang alur)—umumnya memulihkan throughput, memperpanjang umur roll ~30% dan bahkan mengurangi separuh energi per pass (Bühler, tautan).
Baca juga:

Pengertian dan Pengaruh TDS dan TSS Terhadap Kualitas Air

Kinerja giling dan biaya energi

51xMl4O0q8L._AC_UF894,1000_QL80_

Fungsi roller corrugation adalah “mengiris” kernel, bukan menghancurkan. Saat flutes tumpul, kerja pindah ke “crushing” yang menghasilkan fines, menurunkan ekstraksi, dan menambah beban motor—persis pola yang dijabarkan Bühler. Konteks biaya pada pabrik tepung (penurunan 0,1% yield = ~US$12.000/bulan di 400 t/hari) memberi gambaran skala sensitivitas (tautan), yang berlaku serupa pada brewing.

Inspeksi roller dan re‑corrugation

4-roller-e1521575594481

Inspeksi visual (harian/mingguan) menyorot flutes yang terkelupas/flat dan celah di end‑dam atau cheek plate. Pemeriksaan profil menyeluruh idealnya tahunan; pengukuran formal bulanan/kuartalan menggunakan gauge, dial indicator, atau cetakan karet (roll mold) untuk memantau kedalaman corrugation. RMS Roller‑Grinder merekomendasikan praktik “paralleling and zeroing” bulanan guna reset gap crush.

Banyak brewery mengirim roll mold ke spesialis (RMS atau Bühler) untuk memperoleh laporan “persentase sisa umur” (RMS). Tanda flutes tumpul—Carlson menggambarkan transisi “from a cutting action to a crushing action” saat sudut aus—adalah pemicu re‑corrugation (Bühler).

Re‑corrugation lazim dilakukan off‑site oleh spesialis sesuai jadwal atau ketika yield turun. Manfaatnya konkret: roll yang direfurbish dengan benar memulihkan efisiensi cracking dan menghindari fines berlebih, sehingga ekstraksi terjaga (Bühler, tautan). Praktiknya, penggunaan roll (tonase/jam operasi) dan kinerja (distribusi ukuran partikel, ekstraksi wort) dipantau untuk penentuan waktu refurbish. Profilometri/monitor gap berbasis laser juga membantu; sistem pemantauan milik Bühler (“TVM”) melacak paralelisme grinding gap dan getaran untuk memprediksi ambang wear (Bühler).

Pelumasan food‑grade dan penyelarasan drivetrain

-FJPG-C1536x1536,0,256-S1600x1600-S1024x1024

Pelumasan bantalan (bearing) yang benar adalah pondasi. Secara statistik, ~70% kegagalan bearing disebabkan kekurangan atau salah pelumas menurut RS Components. Di brewery, semua bearing (roller, motor, screw drive) dan permukaan geser dilumasi sesuai rekomendasi pabrikan dengan grease food‑grade. Fuchs merekomendasikan grease food‑grade NLGI‑2 (kelas konsistensi) yang tahan air untuk bearing conveyor dan mill (SafeFoodFactory).

Di Indonesia, banyak brewery beralih ke pelumas bersertifikasi H1/3H (pelumas kelas pangan) dengan standar ISO 21469 untuk memenuhi regulasi keamanan pangan (Media Indonesia, tautan). Penjadwalan pelumasan (umumnya bulanan atau per shift pada beban berat) mencegah friksi/korosi; checklist industri secara eksplisit memuat item “Grease Bearings” dan “Grease Slide Rails” (RMS Roller‑Grinder). RS juga menekankan bahwa “Neglecting bearing lubrication can lead to premature failure and misalignment” (tautan).

Penyelarasan (alignment) drivetrain dan roll sama krusialnya. Misalignment poros/pulley memicu beban aksial dan shock yang memendekkan umur. Saran pakar RS: misalignment sering dimulai dari pemasangan awal yang keliru atau poros bengkok—re‑cek alignment dengan laser/dial indicator (tautan, tautan). Di roller mill, dua roll harus sejajar sempurna; praktik “zeroing” bulanan membantu reset posisi sentuh roll (RMS Roller‑Grinder).

Alignment pulley dan belt juga determinan. RMS dan CPM menegaskan misalignment mempercepat aus belt dan slippage (RMS, Processing Magazine). Program pemantauan getaran berguna untuk deteksi dini; kenaikan amplitudo sering menjadi indikator misalignment atau kerusakan bearing (RS Components).

Baca juga:

Kalibrasi Milling Brewery: Timbangan Grist & Hydrator Akurat

Checklist inspeksi rutin malt mill

A-Schematic-illustration-of-the-beer-production-process-Grain-is-malted-milled-and

  • Kalibrasi celah roller: verifikasi paralelisme roll dan reset “zero gap” bulanan (RMS Roller‑Grinder). Gunakan feeler gauge atau dial indicator di beberapa titik sepanjang panjang roll.
  • Kondisi roll: inspeksi visual corrugation untuk wear, scoring, atau flats. Ukur kedalaman flute atau ambil template jika wear dicurigai (RMS, Processing Magazine). Penjadwalan re‑corrugation dilakukan jika groove aus atau partikel endosperma membesar (indikasi hilangnya aksi cutting) (Bühler, tautan).
  • Side seals dan cheek plates: kondisi cheek plate dan top seal yang mengarahkan grain untuk mencegah bypass; seal rapat memastikan semua grain masuk ke nip antar roll (Processing Magazine).
  • Bearings dan slide: pelumasan seluruh plain/roller bearings, slide rails, dan adjustment screw dengan grease food‑grade sesuai jadwal OEM (RMS Roller‑Grinder, SafeFoodFactory). Periksa jalur/fitting grease dari kebocoran atau sumbatan (RMS). Indikasi thrust bearing kering atau kebocoran harus direspon dengan relubrikasi atau penggantian.
  • Belt dan pulley: kondisi seluruh V‑belt (glazing, retak, kendor), ketegangan, dan alignment pulley diperiksa dan disetel bulanan (RMS, Processing Magazine). Drive aus menurunkan transmisi torsi dan menaikkan slippage (serta energi), sehingga belt tua diganti.
  • Motor dan couplings: indikasi overheating, noise/getaran tidak normal, dan alignment/rigiditas kopling (laser alignment bila ada) (RS Components). Misalignment pada motor dapat menginduksi misalignment roll; alignment diulang setelah perbaikan apa pun.
  • Kebersihan: pembersihan debu grain/husk di rumah mill, antarroll, dan pada magnet/metal detector. Exhaust dan filter debu dibersihkan—debris terjebak memicu sumbatan dan kebocoran debu (RMS, Processing Magazine). Kebersihan juga menekan risiko mikrobiologis.
  • Safety guards: ketersediaan cover pelindung, guard, dan emergency stop yang berfungsi sebelum operasi. Ini diwajibkan standar keselamatan mesin meski belum ada SNI spesifik untuk brewery.
  • Tinjauan bulanan/kuartalan: pemeriksaan menyeluruh meliputi wear bearing motor, level oli gearbox (bila ada), dan korosi/aus pulley (RMS, RS Components).
  • Overhaul tahunan: pembongkaran roll (bila memungkinkan) untuk inspeksi bearing/axle; re‑corrugation atau penggantian roll bila wear >20–30%; penggantian screen/sieve hopper intake agar aliran feed merata (RMS, Bühler). Segel celah debu/flange juga diperbarui untuk menghilangkan kebocoran (RMS).

Baca juga:

Optimasi Lauter Tun Brewery: Milling Presisi, Mash Tepat, Runoff Lebih Cepat

Dampak operasional dan metrik kinerja

47645532574325

Penerapan checklist bulanan/kuartalan/tahunan konsisten dikaitkan dengan pencegahan breakdown mahal, penurunan downtime, dan produktivitas maksimal menurut RMS Roller‑Grinder. Tren manufaktur juga menunjukkan preventive maintenance meningkatkan mean time between failures (MTBF) dan overall equipment effectiveness, OEE (ukuran efektivitas peralatan secara menyeluruh) (MaintainX, tautan). Di operasi brewing, pendekatan terkalibrasi ini berujung pada crush yang lebih konsisten, fines lebih sedikit, ekstraksi lebih tinggi, dan lebih sedikit penghentian tak terencana.

Chat on WhatsApp 2212122qwa