Cara Efektif Menjaga Semen Tetap Kering: Silo Kedap, Udara Kering, dan Additive Hidrofobik

Kelembapan relatif (relative humidity/RH) yang tampaknya rendah—sekitar 60–70%—sudah cukup untuk memicu incipient hydration (hidrasi awal) pada semen. Proses ini menyebabkan pengerasan prematur saat semen disimpan, meningkatkan risiko pengerasan di gudang. Menurut portlandclinker.com, semen sangat rentan terhadap paparan kelembapan karena sifatnya yang higroskopis (mudah menyerap uap air).

Untuk mencegah kerusakan tersebut, industri menerapkan tiga strategi komplementer:

  1. Penyimpanan dalam silo yang benar-benar kedap uap air

  2. Penggunaan udara terkompresi super kering selama proses pengangkutan dan aerasi silo

  3. Penambahan additive hidrofobik pada tahap penggilingan untuk menahan penyerapan air

Industri: Semen
Tahap Proses: Pengemasan dan Penyimpanan


INFRASTRUKTUR PENYIMPANAN KEDAP KELEMBAPAN

Kunci utama penyimpanan semen adalah memperlakukannya seperti menyimpan material sensitif di dalam bejana tertutup. Elemen krusialnya meliputi:

  • Silo Kedap Air: Seluruh sambungan, sambungan las, dan atap harus benar-benar tertutup. Bahkan kebocoran mikro sekalipun dapat mengakibatkan semen menggumpal atau gagal mengalir (askmrsilo.com).

  • Ventilasi Terkontrol: Venting silo dilakukan hanya melalui filter berstandar tinggi (misalnya filter penangkap debu/collector) agar tekanan dalam silo tetap seimbang tanpa memasukkan uap air dari udara luar (griffinfilters.com).

  • Gudang Berlantai Tinggi dan Tertutup: Semen dalam karung sebaiknya disimpan di atas palet setinggi 150–200 mm dari lantai dan ditutup plastik tebal (contoh: polietilena 700-gauge). Hal ini mencegah kontak dengan kelembapan lantai dan udara lembap.

Untuk pengemasan, kantong multi-lapis seperti valve bag berbahan kraft paper dengan liner polietilena atau woven PP berlapis BOPP kini menjadi pilihan umum di pasar beriklim lembap. Kemasan ini secara signifikan menghambat penetrasi uap air dari lingkungan (portlandclinker.com). Sebaliknya, menumpuk karung terlalu tinggi (>10 lapis) atau paparan langsung pada udara lembap dapat mengakselerasi penggumpalan; kadar air melebihi 5% akan membuat semen tidak bisa digunakan lagi (fepy.com).

Baca juga: Cara Pengepakan Semen Tanpa Debu: LEV di Spout, Kolektor Terintegrasi, dan Valve Bag Memimpin Otomasi


PENGANGKUTAN PNEUMATIK & UDARA BERTITIK EMBUN RENDAH

PENGANGKUTAN PNEUMATIK & UDARA BERTITIK EMBUN RENDAH

Dalam industri semen, pengangkutan pneumatik menggunakan udara bertekanan rendah (<4 bar) lazim digunakan untuk memindahkan material pada kondisi fase encer (dilute-phase conveying) (atlascopco.com). Namun, bila udara pembawa mengandung uap air, kondensasi akan terjadi di dalam pipa dan mengakibatkan sumbatan yang mengganggu aliran.

Karena itu, penerapan sistem pengering udara (air dryer) menjadi keharusan. Sistem desikan atau refrigerasi sering dipakai untuk memastikan udara:

  • Memiliki titik embun (dew point) 30–40 °C lebih rendah dari suhu sekitar, dan

  • Tetap kering selama aerasi silo dan conveying material

Menurut AZO Inc., pemasangan sistem extremely dry process air dan purging udara kering di ruang atas (headspace) silo secara kontinu tidak hanya mencegah kondensasi, tetapi juga menghalangi migrasi kelembapan ke dalam massa semen yang tersimpan (azo-inc.com). Kelebihan aerasi dengan udara ambien justru berisiko “memompa” kelembapan ke dalam silo dan mempercepat reaksi hidrasi (askmrsilo.com).

Baca juga: Panduan Maintenance Sistem Pneumatik di Area Packaging Pabrik Semen


ADDITIVE ANTI-HIGROSKOPIS UNTUK PENGGILINGAN

Pada tahap penggilingan semen, grinding aids (bahan bantu penggilingan) berbasis glikol, triethanolamine, tri-isopropanolamine, hingga turunan sukrosa sering ditambahkan untuk mencegah aglomerasi partikel halus dan meningkatkan efisiensi proses. Produsen melaporkan peningkatan output pabrik hingga 25% dengan penggunaan chemical aid semacam ini (zaf.sika.com).

Untuk melindungi semen selama masa penyimpanan, digunakan juga additive hidrofobik yang dilapisi pada partikel semen selama penggilingan. Produk seperti HYDROPHOBE® dari GCP Applied Technologies terdiri dari asam lemak berantai panjang, polialkohol, dan komponen hidrofobik lainnya. Additive ini memberikan:

  • Perlindungan terhadap kelembapan lingkungan

  • Flowability (kemampuan mengalir) yang lebih tinggi saat disimpan dalam RH tinggi

  • Waktu ikat (setting time) yang tetap sesuai standar ASTM untuk masonry cement

Additive ini biasanya dimasukkan melalui dosing pump yang presisi agar dosis terkontrol dari batch ke batch.

Baca juga: Baca juga: Pengolahan Air Secara Fisika


PENGARUH PRAKTIS DI LAPANGAN

Gabungan strategi teknis—silo kedap, udara conveyance kering, dan formulasi additive yang tepat—telah menghasilkan:

  • Penurunan downtime akibat pipa conveyor tersumbat

  • Penolakan batch semen yang mengandung air >5% (batas umum kualitas)

  • Umur simpan lebih panjang tanpa penurunan mutu mekanis semen

Beberapa pabrik di daerah tropis melaporkan bahwa penggantian kemasan kantong standar ke multi-wall sack berlapis BOPP mampu mengurangi penetrasi kelembapan lebih dari 80%. Di sisi lain, penerapan sistem pengering udara terstandarisasi mengurangi kejadian sumbatan pipa hingga hampir 0% (askmrsilo.com; azo-inc.com).

Chat on WhatsApp