Pemakaian air untuk pemboran melonjak, biaya pembuangan ketat, dan regulator kian menekan. Industri berbalik arah: mendaur ulang di rig dan mengadopsi teknologi rendah air untuk memangkas OPEX dan risiko.
Industri: Oil_and_Gas | Proses: Drilling
Pertarungan paling senyap dalam operasi pemboran terjadi di bak penampung air. Di AS, pemakaian air tawar per pekerjaan frakturasi hidrolik (hydraulic fracturing: stimulasi formasi dengan fluida bertekanan tinggi) meroket dari ~5.600 bbl (bbl/barrel: satuan volume industri) pada 2008 menjadi ~128.000 bbl pada 2014 www.ogj.com. Bahkan sumur vertikal menghabiskan ribuan barrel per sumur, sementara beberapa desain shale menyentuh ~100.000 bbl untuk satu tahap fraktur drillingfluid.org www.ogj.com.
Secara global, industri memproduksi jauh lebih banyak air limbah dibanding minyak: rata-rata ~8 bbl air limbah per 1 bbl minyak drillingfluid.org. Tekanan baru datang dari regulasi—misalnya, aturan Texas 2025 diproyeksikan menaikkan biaya pembuangan ~US$1/bbl www.reuters.com—serta dari Indonesia, di mana lumpur dan serbuk bor diklasifikasikan sebagai B3 dengan baku mutu pembuangan ketat (Permen LH No.10/2010) onepetro.org.
Baca juga: Pengolahan Limbah Secara Kimia
Intensitas pemakaian air di pemboran
Pola pemakaian air yang meningkat memperlebar jurang antara kebutuhan air make‑up dan kemampuan pembuangan yang aman. Dampaknya langsung ke ekonomi proyek, karena pengadaan, pengolahan, dan pembuangan air dapat menyumbang 40–55% OPEX (operating expenditure/biaya operasi) onshore www.ogj.com www.aogr.com.
Daur ulang fluida di lokasi pemboran
Rig modern memutar‑ulang fluida pemboran (mud) dan menampung seluruh air limbah untuk menekan konsumsi air baku. Perangkat pengendalian padatan—shale shaker, centrifuge, dan desander—memecah serta memisahkan cutting sehingga mayoritas mud dan base fluid bisa disirkulasikan kembali. Unit pengolahan limbah lanjutan seperti belt filter press dan centrifuge di lokasi mampu mengeringkan limbah hingga padatan sangat kering (<5% kadar air) dan memulihkan cairan bersih www.aogr.com.
Awalnya dirancang untuk membersihkan pit, belt press kini memungkinkan pemulihan air dari cutting dan membuka jalan menuju rig loop tertutup (closed‑loop). Jasa pemboran juga memanfaatkan flocculants dan decanting centrifuge sehingga “clear water” dapat diproses kembali ke sistem mud atau dibuang dengan aman www.aogr.com www.aogr.com.
Baca juga:
Reuse flowback dan produced water
Dalam frakturasi shale, reuse flowback/produced water untuk pekerjaan frac berikutnya menjadi praktik umum—menghemat biaya besar dan air baku. Analis industri melaporkan reuse produced water dapat memangkas biaya sumur 30–45%, setara penghematan ratusan ribu dolar per sumur www.aogr.com drillingcontractor.org. Namun di AS, dari ~24 miliar bbl produced water pada 2019, yang didaur ulang baru ~5% drillingcontractor.org.
Pendorong percepatan termasuk truk filtrasi kustom dan pengolahan bergerak: perusahaan kini memasang unit reverse osmosis (RO; membran bertekanan) portabel di well pad /products/membrane-systems. Di Riau (Indonesia), proyek terkini memakai unit RO tekanan tinggi berbentuk kontainer untuk mengolah air limbah pemboran dan mencapai ~80% water recovery, dengan efluen <2.000 ppm TDS (total dissolved solids; indikator kandungan garam/terlarut) yang memenuhi standar pembuangan suntar.com.sg. Solusi kontainer serupa tersedia sebagai opsi sewa untuk kebutuhan sementara atau darurat /products/rental-units. Untuk brine/air payau, pendekatan RO brackish juga lazim di padat karya onshore /products/brackish-water-ro.
Di sisi lain, Pertamina menurunkan pembuangan harian produced water ~36% (dari ~11.300 menjadi 7.217 bwpd) memakai constructed wetland di Wilayah Rokan www.pertamina.com.
Biaya air dan tren ekonomi
Biaya air menjadi porsi besar OPEX; estimasi menunjukkan 40–55% biaya operasi onshore datang dari pengadaan, pengolahan, dan pembuangan air www.ogj.com www.aogr.com. Rinciannya: air baku tipikal ~US$0,60/bbl; trucking dan injeksi sumur pembuangan ~US$1,50/bbl; daur ulang (~US$0,70/bbl) sudah lebih murah dibanding mengangkut ke lokasi pembuangan jauh drillingcontractor.org. Ketika biaya pembuangan naik (aturan Texas diperkirakan menaikkan biaya 20–30% www.reuters.com), kasus bisnis untuk daur ulang onsite kian kuat.
Proyeksi industri memperkirakan kapasitas daur ulang tumbuh ~36% per tahun hingga 2025, jauh melampaui pertumbuhan volume produced water yang <5% per tahun drillingcontractor.org. Singkatnya, “the #1 thing” yang bisa dilakukan operator untuk memangkas biaya air adalah meningkatkan reuse drillingcontractor.org.
Baca juga:
Kondensat Sterilizer Sawit: Limbah Panas yang Bisa Diubah Jadi CPO dan Penghematan Energi
Teknologi rendah air untuk pemboran/frakturasi
Pilihan di luar daur ulang adalah mengubah fluida kerja. Air/gas drilling mengganti lumpur dengan gas terkompresi; pada “air drilling”, >97% fluida sirkulasi adalah gas (udara, nitrogen, atau gas alam), mengurangi kebutuhan air tawar mendekati nol, meski butuh peralatan khusus dan rawan isu pembersihan lubang di kedalaman/leraian tanah liat lengket. Riset terbaru mengembangkan sistem daur ulang gas di rig untuk menangkap dan menggunakan ulang gas sirkulasi—uji pilot dilaporkan memverifikasi >97% gas reuse dan menekan emisi dari venting www.intechopen.com www.intechopen.com.
Pada frakturasi, penambahan gas (nitrogen, CO₂) membentuk foam/energized fluids yang memangkas kebutuhan air. VaporFrac® dari Baker Hughes menggunakan CO₂ foam dan dilaporkan hanya memakai ~10% air dibanding frac konvensional www.lexology.com. Data lab/lapangan menunjukkan frakturasi CO₂/N₂ bertenergikan kadang bahkan dapat menghilangkan pemakaian air massal, karena ekspansi gas mendorong propagasi fraktur www.aogr.com. Nitrogen foam mengurangi leak‑off dan meningkatkan transport proppant; Chen dkk. mencatat penambahan N₂ atau CO₂ dapat mengurangi bahkan menghilangkan volume air pada pekerjaan frac, dengan trade‑off kebutuhan kompresi tinggi dan biaya www.aogr.com.
Sistem non‑aqueous juga muncul. LPG gel fracturing (propana/butana) yang dipatenkan GasFrac telah terbukti di ~1.000 sumur Kanada/AS—benar‑benar waterless stimulation—meski perusahaannya kemudian bangkrut www.lexology.com. Metode eksperimental lain termasuk frakturasi dengan slurry CO₂ cair atau fluida kriogenik, bahkan reaksi eksotermik kimia (contoh: Chimera Energy’s metal‑oxide‑based thermal fracking) untuk membelah batuan tanpa air www.lexology.com. Strategi terkait yang lebih pragmatis: memakai air salin/berkualitas rendah sebagai base fluida—mengandalkan recycled produced water atau bahkan efluen kota—dengan melakukan blending atau treatment brine sesuai kimianya.
Baca juga:
Mengapa Sterilizer Horizontal & Kontrol Otomatis PLC/SCADA Jadi Pilihan Utama di Pabrik Kelapa Sawit
Driver regulasi dan bisnis
Konservasi air didorong kebijakan dan ekonomi. Di Indonesia, operator hulu wajib patuh pada baku mutu pembuangan (Permen 10/2010) dan perizinan pemakaian air serta risiko tumpahan disorot onepetro.org. Secara global, regulator mengetatkan aturan—misalnya Texas 2025 menurunkan batas tekanan/volume injeksi limbah fraktur untuk melindungi akuifer, yang efektif menaikkan biaya pembuangan 20–30% www.reuters.com.
Dari perspektif bisnis, mengurangi air baku dan debit limbah memperbaiki reputasi dan menghindari liabilitas masa depan. Analis mencatat biaya air bisa 10–30% CAPEX (capital expenditure/biaya investasi) pemboran dan hingga separuh OPEX www.ogj.com www.aogr.com. Di Delaware sub‑basin (Permian), operator menghadapi ~6,5 bbl produced water per bbl minyak—manajemen air setara pentingnya dengan optimasi laju bor www.ogj.com. Setiap bbl air baku yang dihemat berarti tabungan langsung: treatment dan reuse bisa memberi penghematan dari puluhan hingga ratusan ribu dolar per sumur www.aogr.com.
Kesimpulannya, pendekatan multi‑jalur tengah terbentuk. Daur ulang onsite—sistem mud, filtrasi/RO, loop tertutup—dapat memulihkan mayoritas air dan menurunkan make‑up air tawar ~45% atau lebih www.ogj.com. Teknologi frakturasi dan pemboran alternatif (foam frac, air drilling) bisa memangkas hingga menghilangkan pemakaian air, walau penerapannya tergantung formasi dan biaya. Proyek percontohan serta proyeksi kapasitas reuse yang tumbuh ~36% per tahun hingga 2025 drillingcontractor.org menandakan pergeseran cepat menuju praktik hemat air—sejalan kepastian operasi dan target lingkungan di Indonesia maupun global.
Sumber: Peer‑reviewed studies, industry reports, and regulatory documents on drilling fluid management and technology (see citations) www.ogj.com www.aogr.com drillingcontractor.org suntar.com.sg www.lexology.com www.aogr.com www.pertamina.com.