Spray tank modern memuat banyak bahan aktif sekaligus, dari herbisida hingga pupuk cair—kombinasi yang kerap memicu pengendapan, gel, atau pemisahan fase. Inilah panduan praktis tentang bahan tambahan, chelating agents, dan langkah troubleshooting berbasis uji toples.
Industri: Agriculture | Proses: Fertilizer_Application
Di lapangan, tank mix kini lebih mirip “laboratorium berjalan”. Menggabungkan herbisida yang hidrofobik dengan pupuk cair ber-ionic strength tinggi dapat memantik presipitat, gumpalan gel, atau pemisahan fase—bahkan memaksa peralatan berhenti operasi untuk pembersihan (news.agropages.com) (news.agropages.com). Satu studi industri menyebut lebih dari 75% compatibility agents komersial adalah surfaktan fosfat-ester (sering nonylphenol ethoxylates) untuk menstabilkan campuran seperti ini (news.agropages.com).
Momentum pasar menguat: nilai pasar agricultural adjuvants (bahan tambahan seperti surfaktan, buffer, emulsifier) ≈$2,9 miliar pada 2018 dan diproyeksikan melampaui $6,5 miliar pada 2032 (≈5,6% CAGR) (fortunebusinessinsights.com). Aktivator adjuvants (terutama surfaktan/peningkat serap) diperkirakan meraup ~78% pangsa pasar pada 2025, didorong penggunaan herbisida (fortunebusinessinsights.com). Secara ekonomi masuk akal: menambahkan adjuvants (~$0,75–1 per acre) dapat meningkatkan penyerapan semprot 50–85% (fortunebusinessinsights.com).
Kategori bahan tambahan tank‑mix
Surfaktan dan aktivator (surfactants/activators). Fungsi inti: menurunkan tegangan permukaan agar wetting dan spreading di daun meningkat. Banyak label herbisida mengasumsikan surfaktan dipakai; data pasar menegaskan dominasi aktivator, terutama bersama herbisida (fortunebusinessinsights.com) (fortunebusinessinsights.com). Peningkatan cakupan dan penetrasi tadi berkorelasi dengan lonjakan uptake 50–85% yang tercatat (fortunebusinessinsights.com).
Compatibility/mixing agents. Dirancang menjaga seluruh komponen tank berada dalam satu fase yang homogen; banyak berbasis fosfat‑ester untuk mendispersikan dan menstabilkan partner campuran (syensqo.com). Laporan industri terbaru mencatat: compatibilizer standar (fosfat‑ester) bisa gagal pada mix yang amat kompleks; formulasi baru—mengubah tingkat ethoxylation dan panjang hidrofob—dikembangkan untuk kasus “bandel” (news.agropages.com) (news.agropages.com).
Wetting/spreading agents. Jenis surfaktan untuk deposisi seragam di permukaan berlapis lilin atau berambut; tidak spesifik menata kompatibilitas, namun distribusi yang rata membantu pengiriman bahan aktif.
Water conditioners dan pH buffer. Air sadah (kaya Ca2+, Mg2+, Fe2/3+) bisa “menonaktifkan” pestisida via presipitasi. Eficasi glyphosate turun saat Ca2+ membentuk garam tidak larut (cdnsciencepub.com). Kondisioner seperti ammonium sulfate/AMS (~2–3 L/ha) mengikat Ca2+ sebagai CaSO4, membiarkan glyphosate berikatan dengan NH4+ dan tetap larut (cdnsciencepub.com). Dalam air sangat sadah (>1799 ppm Ca/Mg), penambahan AMS pada glufosinate meningkatkan pengendalian gulma dan hasil panen ≈11% dibanding tanpa AMS (cdnsciencepub.com). Syensqo menegaskan mineral sadah “dapat menonaktifkan” pestisida dengan mengomplekskan bahan aktif menjadi garam terpresipitasi, dan water‑conditioner bertugas “menangkap/sequester” mineral tersebut (syensqo.com).
Antifoam dan drift control agents. Peran utama: memastikan dapat disemprotkan. Busa berlebih akibat agitasi surfaktan dapat meluap; antifoam silikon lazim ditambahkan. Agen pengendali hanyut (drift) seperti minyak lebih kental atau karbohidrat juga dipakai dan dapat mengubah sifat larutan—kadang berimbas pada kompatibilitas.
Peran chelating pada mikronutrien
Agen pengikat logam (chelating agents; mis. EDTA, DTPA, EDDHA) menjaga mikronutrien seperti Fe, Zn, Cu, Mn tetap larut dengan mengikat kation menjadi kompleks stabil dan mudah larut. Ini mencegah reaksi dengan OH− atau PO43− yang memicu endapan. Besi mudah teroksidasi menjadi Fe3+ dan jatuh sebagai besi(III) hidroksida cokelat; formulasi besi terkelat “menstabilkan ion besi dan melindunginya dari presipitasi” sehingga lebih tersedia bagi tanaman (cropnuts.helpscoutdocs.com). Dalam praktik, Fe‑EDTA jauh lebih efektif daripada Fe tak terkelat; jika Fe2+ tak terkelat teroksidasi, larutan mengcokelat dan Fe menjadi tidak tersedia (spring-lake.net).
Stabilitas chelate bergantung pH. Pada pH 7,5 hampir 100% Fe‑EDDHA tetap terkelat, sedangkan hanya 50% Fe‑DTPA dan 2,5% Fe‑EDTA yang tetap larut (spring-lake.net). Uji lapang menunjukkan Fe‑EDDHA >> Fe‑DTPA >> Fe‑EDTA dalam mengoreksi klorosis besi pada pH tinggi (spring-lake.net). Data industri juga menampilkan rentang pH efektif: EDTA ~1,5–6,5; DTPA ~1,5–7,5; EDDHA ~3–11 (cropnuts.helpscoutdocs.com).
Dalam tank mix kompleks dengan pupuk, chelating juga meningkatkan kompatibilitas. Satu paten Syngenta menguji campur emulsi proteksi tanaman dengan pupuk cair: penambahan 3% EDTA (atau chelate gaya EDDHA) mencegah sedimentasi dan flokulasi yang muncul tanpa chelator (patents.google.com). Artinya, chelator lebih dulu mengikat kation (mis. Ca2+, logam lain) dalam pupuk sehingga tidak mengendap dengan bahan aktif pestisida. Banyak pupuk mikronutrien cair memang sudah memuat chelate bawaan untuk menjaga kelarutan.
Prosedur uji kompatibilitas (jar test)
Langkah pertama sebelum mencampur skala besar adalah uji toples (jar test). Dalam toples bening, isi setengah dengan carrier aktual (air atau pupuk cair yang akan dipakai) lalu tambahkan produk sesuai urutan persis seperti di tangki pada konsentrasi rencana (edis.ifas.ufl.edu) (edis.ifas.ufl.edu). Tutup, kocok/agitasikan, dan amati 15–30 menit untuk melihat penggumpalan, pengendapan cepat, pelapisan, atau busa berlebih; campuran stabil tetap seragam (edis.ifas.ufl.edu). Uji toples hanya mendeteksi inkompatibilitas fisik; selalu lanjutkan dengan kepatuhan APD/PPE dan langkah keselamatan sesuai label.
Penanganan inkompatibilitas di lapangan
Urutan campur A.P.P.L.E.S. Koreksi paling sederhana sering soal urutan: (A) kondisioner awal seperti ammonium sulfate dan agen water‑conditioning; (P) water‑Powder solubles (pupuk larut, soluble powders); (P) Powder dry (wettable powders, dry flowables); (L) Liquid flowables (SCs, FMs); (E) Emulsifiable concentrates (berbasis minyak); (S) Solutions (SL); surfaktan/minyak lain paling akhir (edis.ifas.ufl.edu) (edis.ifas.ufl.edu) (edis.ifas.ufl.edu). Mulai dari kondisioner memberi waktu mengikat ion sadah atau mengendalikan busa; pastikan tiap produk terdispersi penuh sebelum berikutnya ditambahkan. Penggunaan pompa injeksi presisi seperti dosing pump mempermudah akurasi dosis bahan kondisioner dan aditif pada urutan ini.
Compatibility enhancers. Jika masih gel atau terpisah, gunakan compatibility agent khusus. Penambahan adjuvant fosfat‑ester dalam jumlah kecil bisa menstabilkan ulang campuran kental dengan re‑emulsifikasi salah satu komponen (news.agropages.com).
Kekerasan air/asidifier. Antagonisme air sadah kerap mempresipitasi herbisida peka kation seperti glyphosate (cdnsciencepub.com). Tambahkan AMS; riset menunjukkan 2,5 L/ha dapat mengikat Ca2+ (membentuk CaSO4) dan membebaskan glyphosate berikatan dengan NH4+, meningkatkan penyerapan (cdnsciencepub.com). Pada kesadahan sangat tinggi, dampaknya nyata: satu uji menunjukkan kenaikan hasil ≈11% pada glufosinate + AMS dibanding tanpa AMS (cdnsciencepub.com). Alternatif lain: kondisioner berchelating (mis. garam EDTA) atau asidifier organik (asam sitrat/asetat) untuk mengikat ion sadah dan/atau menurunkan pH; banyak produk tank‑mix mengombinasikan buffer asam dan chelator karena alasan ini (syensqo.com).
pH buffer. Beberapa bahan sensitif pH (termasuk glyphosate dan sebagian fungisida). Jika presipitat dipicu kondisi basa, penurunan pH perlahan (mis. cuka atau asam sitrat) dapat melarutkannya; ikuti label—glyphosate umumnya stabil pada pH 4–6.
Kendali busa. Untuk busa berlebih, tambahkan antifoam silikon segera; opsi antifoam silikon tersedia seperti antifoam. Carrier berbasis minyak atau silikon kadang turut meredam busa. Busa tidak selalu menurunkan efektivitas, tetapi menandakan agitasi bermasalah dan risiko luapan.
Surfaktan dan minyak. Jika powder menggumpal atau lapisan minyak terpisah, tambahkan surfaktan nonionik atau crop oil concentrate untuk memperbaiki emulsifikasi; jika pelapisan berlanjut, masukkan emulsifier atau aditif yang meningkatkan wetting.
Pembersihan peralatan. Setelah aplikasi campuran kompleks, bilas sprayer menyeluruh sesuai label sebelum berpindah komoditas. Residu dari campuran inkompatibel dapat menempel di jalur cairan dan memicu kegagalan berikutnya. Agitasi kuat selama penyemprotan tetap krusial menjaga homogenitas. Prinsipnya: bersihkan, lalu uji ulang.
Rujukan praktik dan basis data
Praktik di atas dirinci oleh publikasi ekstensi dan sumber industri—misalnya panduan pencampuran IFAS (edis.ifas.ufl.edu) (edis.ifas.ufl.edu), laporan formulator (news.agropages.com) (news.agropages.com), serta analisis pasar yang mengkuantifikasi manfaat (Fortune Business Insights: ukuran pasar, efektivitas, dan peran herbisida di sini dan di sini). Studi peer‑reviewed menggambarkan hasil seperti efek AMS terhadap kontrol gulma dan hasil pada air sadah (cdnsciencepub.com) (cdnsciencepub.com), peran chelate pada Fe (cropnuts.helpscoutdocs.com) (spring-lake.net), dan bukti paten tentang chelator dalam tank mix pupuk‑pestisida (patents.google.com). Saat label tidak memberi panduan, pendekatan sistematis—uji toples, urutan benar, dan aditif korektif—plus rujukan buletin teknis produsen maupun alat bantu pencampuran seperti aplikasi MixTank, memungkinkan masalah kompatibilitas diselesaikan tanpa kehilangan waktu aplikasi atau merisikokan peralatan (edis.ifas.ufl.edu) (edis.ifas.ufl.edu).