Sterilizer Sawit: Inspeksi Bejana Tekan, Perawatan Katup Relief, dan Prosedur Operasi Aman

Bejana uap untuk merebus TBS bekerja di 110–140°C dan 2–3+ bar—cukup untuk berubah jadi bencana jika prosedur goyah. Dua kecelakaan terbaru di Malaysia dan Indonesia menegaskan urgensi inspeksi bejana tekan dan pengujian katup pengaman yang disiplin.

Industri: Palm_Oil | Proses: Sterilization

Sterilizer pabrik kelapa sawit adalah bejana uap bertekanan (pressure vessel/bejana tekan) yang merebus tandan buah segar (FFB/Fresh Fruit Bunches) pada kisaran 110–140°C dan 2–3+ bar. Pada kondisi itu, kegagalan mekanis bisa berujung fatal—sebuah kasus di Malaysia pada 2022 menewaskan 4 pekerja dan melempar pintu sterilizer berbobot 2 ton sejauh 11 meter akibat kegagalan kunci pintu intranet.dosh.gov.my. Di Indonesia, Januari 2023, seorang pekerja tewas ketika uap dilepas dari sterilizer yang dikira tidak bertekanan—panel menunjukkan nol—namun pelepasan memicu ledakan www.riauakses.com.

Narasi ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan merangkum apa yang diwajibkan regulasi dan dibuktikan praktik: integritas bejana, perangkat pengaman—khususnya katup relief (safety relief valve/katup pengaman)—serta prosedur muat-bongkar yang rapi adalah garis pertahanan terakhir www.chemengonline.com.

Konteks regulasi dan sertifikasi bejana

Di Indonesia, Permenaker RI No.37/2016 (merujuk UU 1/1970) mewajibkan pemeriksaan dan pengujian berkala untuk semua bejana tekan, termasuk sterilizer arexas.com. Kerangka ini selaras dengan kode internasional seperti ASME VIII serta API 510/572 yang menjadi rujukan regulator arexas.com. Praktiknya: setiap sterilizer harus tersertifikasi (uji hidrostatik, pengukuran ketebalan, dan lainnya) sebelum commissioning dan disertifikasi ulang berkala—umumnya 2–5 tahun bergantung kode yang dipakai arexas.com.

Rincian inspeksi bejana tekan

Otoritas keselamatan seperti DOSH Malaysia merekomendasikan inspeksi menyeluruh saat service tahunan atau outage terjadwal www.dosh.gov.my:

  • Shell & sambungan las: pemeriksaan korosi, pitting, retak; sambungan las harus utuh. Uji ketebalan ultrasonik untuk mendeteksi penipisan www.dosh.gov.my.
  • Pintu & seal: cek engsel, lug, wedge, dan gasket. Kunci cincin harus duduk konsentris; gasket tetap elastis, tidak ter-ekstrusi/rusak www.dosh.gov.my. Misalignment/wear dapat gagal saat bertekanan—sebagaimana tragedi Malaysia 2022 intranet.dosh.gov.my.
  • Bagian mekanis: roda, rel, bearing, baut penyesuai, trolley loading. Rel/bantalan aus atau bengkok diganti. Analisis bahaya menunjukkan aktivitas mengait/menarik keranjang (hooking/pulling cages) menyumbang ~33% kecelakaan, kategori risiko ekstrem—kabel, crane, sling harus prima ejournal.uin-suska.ac.id.
  • Perangkat keselamatan: uji fungsi interlock pintu (bila ada), pressure gauge, rupture disk, dan terutama katup pengaman/relief www.dosh.gov.my. Prosedur LOTO (lockout/tagout) memastikan pelepasan/pengujian hanya oleh personel berkompeten.

Personel berwenang: peraturan Indonesia mensyaratkan inspektur terakreditasi (Ahli K3 Pesawat Uap & Bejana Tekanan). Perbaikan/modifikasi—seperti pengelasan ulang flange atau penggantian komponen berat—memerlukan persetujuan awal otoritas ketenagakerjaan dan dikerjakan tenaga bersertifikat. DOSH menegaskan “setiap modifikasi dan perbaikan harus disetujui… dan dilakukan oleh orang kompeten”, serta pemeliharaan tidak mengubah spesifikasi OEM www.dosh.gov.my. Semua inspeksi, pengujian, dan perbaikan terdokumentasi dalam log bejana.

Pemeliharaan katup pengaman (relief)

Katup pengaman (safety relief valve/poppet valve) adalah garis pertahanan terakhir terhadap overpressure; pakar menyebutnya “perangkat terpenting pada bejana proses bertekanan” www.chemengonline.com. Jika macet atau set point keliru, konsekuensinya bisa ledakan tak terkendali. Gagal merawat katup ini “membuatnya tak lagi mencapai fungsi desain… kegagalan katastropik dapat terjadi” www.chemengonline.com.

  • Frekuensi uji: umumnya berkala tahunan dan setiap selesai perawatan yang bisa mengubah tekanan. Rujukan pabrikan/kode (mis. API 576 menyarankan uji kebocoran/kursi) dapat diikuti. Praktiknya, katup diuji bangku (bench-test) atau diangkat di tempat (in-situ lift-test) untuk verifikasi buka pada tekanan set dan menutup ulang.
  • Kalibrasi & pencatatan: banyak pabrik Malaysia/Indonesia menggunakan jasa servis katup untuk kalibrasi/tukar tahunan. Tanggal uji dan setiap pergeseran set-pressure dicatat. Katup yang tak berfungsi atau di luar toleransi segera diganti.
  • Pipa pembuangan (relief piping): dipastikan utuh dan diarahkan aman—contoh ke atas pada ketinggian aman dan ke bawah untuk mencegah backflow. Sumbatan/kebocoran meniadakan fungsi proteksi. Kode Indonesia mewajibkan indikator visual dan memastikan ventil (tingkap pengaman) tidak dapat tertutup tanpa sengaja studylib.net.
  • Dokumentasi wajib: sertifikat semua pemeriksaan perangkat keselamatan tersimpan. Mengacu Permenaker 37/2016, setiap bejana yang diuji memiliki rekaman hasil uji, tag katup, dan tindak lanjut (termasuk supporting calculation bila relevan) arexas.com studylib.net. Ketidakpatuhan (alat kedaluwarsa/terlambat uji) berisiko sanksi atau penghentian operasi oleh pengawas.

Prosedur pemuatan sterilizer

Aktivitas muat TBS adalah titik bahaya tinggi. Studi HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control—metode penilaian risiko) di pabrik Indonesia mencatat tugas mengait/menarik sling dan memasang keranjang ke troli sebagai risiko kecelakaan tertinggi: 33,33% (kategori “ekstrem”). Risiko tertinggi kedua: memosisikan troli dan membuka pintu sterilizer: 21,33% (kategori “tinggi”) ejournal.uin-suska.ac.id.

  • Kontrol akses: area sterilizer diakses pekerja terlatih dan berwenang, dengan barikade/guard untuk mencegah tertabrak troli atau serpihan.
  • Persiapan: status siklus dipastikan berhenti. Validasi tekanan benar-benar nol; indikator elektronik tidak dijadikan satu-satunya rujukan—ventil pelepas (bleed) digunakan untuk membuang sisa uap. Kasus Riau menunjukkan panel nol bukan jaminan; membuka ring vent memicu ledakan www.riauakses.com. Pendekatan pintu dilakukan dengan hati-hati—membuka ventil kecil sebagai cek awal.
  • Posisi troli: keranjang buah kosong ditempatkan pada loader troli di “charging position”, terpusat dan terkunci pada rangka. Sling & hook diperiksa keausannya—kegagalan gear angkat sering memicu insiden ejournal.uin-suska.ac.id.
  • Koordinasi tim: teknik angkat yang benar atau winch bertenaga lebih disukai. Sinyal tangan/komunikasi radio disepakati; koordinasi lemah saat hooking/pulling dikaitkan dengan kecelakaan berat ejournal.uin-suska.ac.id.
  • Penutupan pintu: setelah muat, pintu ditutup dengan semua wedge terkunci dan posisi sejajar. Pintu harus duduk rata; misalignment menandakan troli belum masuk penuh. Steam tidak dialirkan sebelum operator kepala mengonfirmasi kunci & seal. Pintu yang terganjal berpotensi rupture saat bertekanan intranet.dosh.gov.my.
  • Pemeriksaan interlock: interlock mekanis/elektris diuji berkala. Sistem yang mencegah valve uap terbuka sebelum pintu terkunci adalah ideal; setiap bypass terdokumentasi.

Prosedur pembongkaran sterilizer

  1. Akhir siklus/depresurisasi: setelah cooker dimatikan, periode cooldown terdefinisi (umumnya 5–10 menit) menurunkan temperatur & tekanan. Verifikasi melalui gauge; ventil dibuka gradual (lift pendek lalu ditutup sebagian) untuk menghabiskan sisa tekanan. Bunyi desis menandakan tekanan masih ada—pintu ditutup kembali, menunggu lebih lama. Kasus Riau menegaskan konsekuensi melewatkan tahap ini; validasi nol tekanan dilakukan dengan venting www.riauakses.com.
  2. Pembukaan pintu: setelah indikator (gauge, ventil uap) menunjukkan nol, satu orang memegang handle, satu orang berdiri di sisi aman. Pintu dibuka sedikit terlebih dahulu; bila ada rush udara/uap, proses dihentikan. Shackles/catch dipakai agar pintu berat tidak menutup mendadak.
  3. Pengambilan troli: winch/troli menarik keranjang penuh keluar secara halus; gerakan tersentak bisa menumpahkan muatan. Analisis HIRARC juga menandai penurunan jembatan/pintu sterilizer sebagai aktivitas risiko 21,33% ejournal.uin-suska.ac.id. Jalur ke konveyor dipastikan bebas halangan.
  4. Stop darurat: seluruh operator mengetahui protokol E‑stop, misalnya tombol kill pada line winch.
  5. Transfer material: saat di konveyor despatch, buah dipindahkan hati-hati. Lantai licin diantisipasi. Chute atau hembusan udara dipakai untuk membersihkan sisa buah dari keranjang tanpa memasukkan tangan ke titik jepit.

Dampak pemeliharaan terhadap keandalan

Pemeliharaan rutin bukan hanya mencegah kecelakaan—tetapi meningkatkan efisiensi. Studi yang mengoptimalkan pemeliharaan pabrik sawit memprioritaskan 10 komponen kritis (termasuk seal pintu sterilizer) via FMEA (Failure Mode and Effects Analysis—metode penilaian modus kegagalan). Hasilnya, penggantian preventif gasket pintu sterilizer setiap ~328 jam operasi (sekitar satu bulan operasi kontinu) optimal www.researchgate.net. Pada target reliability peralatan 90%, strategi ini memangkas biaya pemeliharaan ~47% dibanding perbaikan tak terencana www.researchgate.net. Secara operasional, satu sterilizer down dapat menganggurkan proses sekitar ~20–30 ton TBS per hari.

Pengukuran kinerja seperti uptime serta MTTR/MTBF (mean time to repair/failure—indikator waktu perbaikan/rata-rata antar-kegagalan) dicatat untuk sterilizer. Frekuensi penggantian tidak terencana pada gasket/valve diinvestigasi bila meningkat; penjadwalan dilakukan saat pasokan TBS rendah. Seorang praktisi Malaysia menganjurkan program reliability-centered maintenance dibanding run-to-failure untuk item kritikal www.scribd.com. Dampak finansialnya signifikan: pengaturan preventif tadi mendekati 50% penghematan anggaran sembari menaikkan reliability www.researchgate.net.

Ringkasan prosedur operasional

  • Pra-operasi: keselarasan pintu, kondisi seal, dan katup relief diperiksa; tidak ada modifikasi tidak sah.
  • Startup: pintu ditutup-berkunci; interlock aktif. Strainer pada pipa suplai uap dipastikan bersih untuk mencegah sumbatan. Dalam praktik, housing/elemen penyaring yang tepat setara fungsi dengan strainer proses. Penanda “under pressure” dinyalakan.
  • Selama operasi: gauge tekanan/suhu dimonitor, kebocoran/suara abnormal dicermati; parameter dan alarm dicatat.
  • Pra-shutdown: depresurisasi penuh melalui vent; gauge diperiksa; kru diberi notifikasi untuk menjauh dari area.
  • Hari pemeliharaan: mengikuti P&ID; bejana dikeringkan; katup dilepas untuk pengujian; semua katup pengaman diuji lift ulang dan dikalibrasi; interior (skala, residu buah) dan eksterior diperiksa; perbaikan minor ditangani saat itu juga. Restart dilakukan hanya bila seluruh komponen—termasuk perangkat keselamatan—lulus inspeksi.

Penutup

Sterilizer sawit tetap “panci presto” yang jinak hanya bila pemeliharaan dipatuhi. Kepatuhan pada regulasi (Permenaker 37/2016) dan praktik inspeksi bejana menekan cacat peralatan arexas.com www.dosh.gov.my. Pemeliharaan katup relief yang ketat memastikan satu macet atau retak tidak berujung bencana www.chemengonline.com. Prosedur muat-bongkar yang tertib—diperkuat pelatihan dan komunikasi—menarget titik risiko tertinggi yang diidentifikasi studi ejournal.uin-suska.ac.id www.riauakses.com. Data juga menunjukkan dividen efisiensi: satu analisis mencatat hampir 50% penghematan biaya pemeliharaan berkat penjadwalan preventif pada komponen sterilizer www.researchgate.net.

Sumber primer dalam artikel ini: peringatan keselamatan dan pedoman otoritas intranet.dosh.gov.my www.dosh.gov.my, studi risiko operasional ejournal.uin-suska.ac.id, kerangka sertifikasi bejana tekan arexas.com, praktik pengujian katup relief www.chemengonline.com, kronik insiden www.riauakses.com, serta analisis pemeliharaan dan keandalan www.researchgate.net www.researchgate.net www.scribd.com studylib.net.

Chat on WhatsApp