Lewati ke konten

Softener System

Kita telah membahas tentang Demin Plant di artikel yang lalu, masih ingat bukan? Nah softener sebenarnya adalah salah satu jenis demin plant yaitu Strong Acid Cation (SAC) Exchanger. Namun bedanya resin softener berisi counter ion Na+  yang bertugas lebih spesifik untuk bertukar dengan kesadahan total atau total hardness (kation Ca2+ dan Mg2+) di dalam air.

Lalu apa yang dimaksud dengan kesadahan? Kesadahan adalah kandungan mineral atau TDS dalam air yang berupa ion-ion kalsium dan magnesium dalam bentuk garam karbonat, sulfat, klorida dan nitrat. Jika kandungan kesadahan tinggi dalam air maka air tersebut disebut air sadah dan jika kandungan kesadahan rendah maka air disebut air lunak. Air sadah jika dicampur dengan sabun akan sukar berbuih, sedangkan air lunak akan menghasilkan buih yang banyak.

Kesadahan ada dua macam:

  • Kesadahan sementara: kalsium dan magnesium bikarbonat
  • Kesadahan permanen: kalsium dan magnesium non bikarbonat (sulfat, klorida dan nitrat)

Untuk mengetahui jenis kesadahan cukup mudah, yaitu apabila setelah air dipanaskan dan dicampur sabun masih sukar berbuih atau buihnya sedikit maka air tersebut berarti mengandung kesadahan permanen.

                Total Hardness adalah jumlah kesadahan karbonat + nonkarbonat. Jumlah kesadahan karbonat dan nonkarbonat ditentukan dari analisa air sbb:

  • Jika M-Alkalinity >= Total Hardness maka Kesadahannya karbonat (sementara)
  • Jika M-Alkalinity < Total Hardness maka Kesadahan karbonat = M-Alkalinity; dan Kesadahan nonkarbonat = Total Hardness – M-Alkalinity

Mengapa kita perlu menghilangkan atau menurunkan kadar hardness dalam air? Air dengan kadar hardness tinggi dapat menyebabkan scaling (kerak) di permukaan logam sehingga menurunkan kemampuan logam mentransfer panas. Contohnya dalam pemakaian boiler mild steel, jika air mengandung kesadahan tinggi tentu akan berakibat boiler berkerak dan transfer panas berkurang sehingga kinerja boiler tidak maksimal. Oleh karena itulah softener sangat diperlukan untuk mengubah kesadahan menjadi ion Natrium.

Lalu bagaimana kondisi operasi untuk softener? Resin Softener beroperasi dengan kondisi tertentu, seperti maksimum TDS inlet 500 mg/l, typical linear flowrate 12 m/jam, bed depth 750 mm dan service flowrate 16 BV/jam. Untuk regenerant chemical yang digunakan adalah 10% NaCl dengan contact time minimum 25 menit.  Demikian artikel singkat kita kali ini, semoga bermanfaat. Jangan lelah untuk terus belajar dan sampai jumpa di artikel berikutnya.