Sedikit magnesium klorida yang lolos bisa membangkitkan HCl pada ~500 °F—dan memulai pitting cepat di crude desalter. Praktik terbaiknya ternyata sederhana: jaga pH ~6–7, injeksikan inhibitor film, dan naikkan kelas metalurgi.
Industri: Oil_and_Gas | Proses: Downstream_
Minyak mentah selalu membawa garam terlarut—NaCl, CaCl₂, MgCl₂—dan asam organik yang, bila tak tersapu, bisa melahirkan asam klorida (HCl) dan media sangat agresif di hilir. Magnesium klorida bahkan terhidrolisis sekitar 500 °F dan menghasilkan HCl (www.ogj.com). Dalam satu studi, desalter satu tahap mampu mengangkat ~90% NaCl namun hanya ~40% MgCl₂—artinya sekitar ~60% MgCl₂ tetap lolos (www.ogj.com).
Karena MgCl₂ jauh lebih mudah terhidrolisis dibanding NaCl, residu kecil klorida pun cukup untuk memicu serangan asam. Dampaknya adalah pitting (korosi berbentuk lubang lokal) dan stress corrosion cracking, SCC (retak akibat korosi tegangan), terutama di sepertiga bawah shell desalter tempat brine (air garam) mengumpul (integratedglobal.com). Jika tak dikendalikan, korosi memicu shutdown tak terencana dan perbaikan mahal—biaya korosi kilang diukur hingga ratusan juta dolar setiap tahun.
Intinya, kontrol korosi di crude desalter (unit pemisahan garam pada crude oil) bukan opsional. Ini fondasi operasi yang andal.
Baca juga: Pengolahan Limbah Secara Kimia
Inhibitor korosi kimia
Refineri memitigasi serangan asam dengan dua pendekatan kimia: netralisasi dan pembentukan film pelindung. Netralizing amines/caustics (basa untuk menetralkan asam), misalnya amonia atau NaOH, dinaikkan ke crude atau wash water untuk membentuk garam dan menaikkan pH brine; contoh lapangan menunjukkan injeksi amonia mampu menaikkan pH air kondensat dari sekitar ~1,5 menjadi ~5,5–6,5, yang secara drastis menurunkan laju korosi (www.researchgate.net).
Ada batas dosis caustic di praktik lapangan: target tipikal 5–10 ppm (parts per million) setara-NaOH di crude—sekitar 0,3–0,7 kg NaOH per 1.000 bbl (barrel) minyak (www.researchgate.net). Saat start-up atau upset, injeksi bisa sementara dinaikkan jadi 10–20 ppm; namun overdosis harus dihindari karena berisiko SCC (www.researchgate.net).
Terpisah dari penyesuaian pH, film-forming inhibitors (inhibitor yang membentuk lapisan pelindung) berbasis amina—misalnya alkylene polyamines seperti ethylenediamine atau turunan imidazoline—diinjeksikan untuk mengadsorpsi pada permukaan logam (www.digitalrefining.com). Banyak praktisi membagi titik injeksi antara suction pompa feed di tangki crude dan langsung ke bejana desalter; bahkan sebagian operasi membagi separuh dosis demulsifier/inhibitor di charge tank dan separuh di “desalter juice” (www.ogj.com).
Dosis tipikal berada di kisaran beberapa ppm; satu studi mencatat sekitar 6 ppm campuran demulsifier/inhibitor sebagai optimum untuk crude tertentu (www.researchgate.net). Rekomendasi umum “beberapa ppm hingga sekitar 100 ppm,” dengan banyak operator berjalan rutin di ~5–15 ppm (lebih tinggi saat start‑up) (www.researchgate.net) (www.researchgate.net).
Dalam praktik, kombinasi injeksi film aminik kontinu dan caustic untuk menjaga pH brine ~6 telah dilaporkan memangkas laju korosi di preheat train sekitar satu orde besaran—dari >0,5 mm/tahun turun ke <0,05 mm/tahun (hasil spesifik bergantung kandungan asam crude) (www.researchgate.net) (www.researchgate.net). Biaya peralatan injeksi inhibitor—“puluhan dolar per ppm‑ton”—kecil dibanding mencegah satu kebocoran atau satu hari turnaround.
Program kimia ini lazim dipasangkan dengan paket corrosion inhibitor berbasis film‑forming dan unit dosing pump untuk menjaga akurasi dosis pada level ppm. Untuk opsi netralisasi pH yang lebih stabil, portofolio neutralizing amine sering digabungkan dengan amonia sesuai praktik di lapangan.
Kontrol pH dan netralisasi
Menjaga wash water (brine) sedikit alkalis adalah kunci: HCl hanya eksis bila brine menjadi asam, sehingga target operasional adalah pH >=6. Praktik industri menahan pH wash desalter pada ~6,5–7,5 (www.ogj.com). Salah satu guideline: “Kendalikan pH desalter di 6,5–7,5 dan jangan menambahkan caustic ke sour‑water stripper bottoms”—alih‑alih gunakan amonia (www.ogj.com).
Di overhead, air kondensat perlu dijaga di atas sekitar pH 5; neutralizer seperti NH₃ atau basa organik biasanya diinjeksikan untuk memastikan pH air tetap >=5 (www.researchgate.net). Di praktiknya, injeksi ~0,5–1,0 kg NH₃ per 1.000 bbl crude (sering sebagai liquor amonia atau amina di hulu) dipakai untuk menahan pH overhead ≈6, sehingga pada dasarnya mengeliminasi acid dewpoint corrosion (www.researchgate.net).
Bila pH turun di bawah ~4–5, laju korosi melonjak drastis. Satu laporan menemukan saat kontrol pH terganggu, pH kondensat overhead bisa serendah ~1,5; menerapkan NH₃ untuk menaikkan pH≈6,0 segera menekan serangan korosi (www.researchgate.net) (www.researchgate.net). Sebaliknya, pH sangat tinggi (>9) memicu masalah lain (presipitasi besi, emulsion inversion).
Karena itu, praktik modern adalah pemantauan pH on‑line dan pengaturan injeksi amonia/caustic secara closed‑loop. Sensor pH on‑line (mis. Memosens pH probes) kini dipasang di loop brine desalter untuk memicu trim dosing. Ringkasnya, pH alkalis ringan (~6–7) di brine desalter terbukti meminimalkan pembentukan HCl dan melindungi metalurgi hilir (www.ogj.com) (www.researchgate.net).
Baca juga:
Alloy tahan korosi untuk internal
Navigasi kimia yang baik belum tentu menutup semua celah. Banyak kilang meningkatkan material internal desalter—elektroda, grid, support plate, piping—ke corrosion‑resistant alloys, CRA (paduan tahan korosi). Carbon steel kini jarang dipakai pada fase cair. Pilihan umum meliputi 316L atau 317L stainless steel (dengan ≥2,5% Mo) untuk weld‑pads dan brass electrodes, serta 90‑10 copper‑nickel atau grade super‑austenitic/ferritic untuk pipa pembuangan brine. Dalam servis sangat berat (klorida tinggi/asam naftenat), cladding paduan nikel tingkat tinggi seperti Alloy 59 atau komponen Monel 400 dipakai.
Penyedia layanan on‑site bahkan “menyemprot ulang” sepertiga bawah desalter in‑service dengan pelapisan CRA densitas tinggi. Satu vendor melaporkan penggunaan high‑velocity thermal spray untuk menggelar alloy berbasis nikel di dalam shell, membentuk “impermeable inert barrier” yang menghentikan brine mengukir baja dasar (integratedglobal.com). Manfaat praktisnya besar: memperpanjang ketersediaan aset dan memangkas downtime serta OPEX (integratedglobal.com).
Walau tidak full cladded, mengalihbahan komponen kecil dari carbon steel ke 316L di zona asam dilaporkan menurunkan laju korosi dari ~0,3 mm/tahun ke <0,02 mm/tahun pada servis yang sama—pemangkasan >90% metal loss seperti ini tipikal saat beralih dari baja biasa ke CRA. Dalam praktik, sebagian besar new vy‑kilns atau retrofit desalter global kini menspesifikasikan stainless atau super‑duplex untuk bagian kritis. Tambahan biaya material (sekitar 3–10× dibanding baja) lazim terbayar oleh pelipatan tiga usia layanan.
Baca juga:
Mengapa Sterilizer Horizontal & Kontrol Otomatis PLC/SCADA Jadi Pilihan Utama di Pabrik Kelapa Sawit
Data kinerja dan dampak operasi
Ketika pencucian, inhibitor, kontrol pH, dan alloy unggul dikombinasikan, garam dan asam bisa ditekan sangat rendah. Dalam satu optimasi, penghilangan garam mencapai ~98% (menyisakan hanya ≈0,27 mg/L NaCl di crude) dengan pengkondisian kimia menyeluruh (www.researchgate.net). Pada kondisi ini, unit hilir mencatat klorida nyaris nol di kondensat overhead dan pengambilan besi sangat rendah (jauh di bawah 1 mg/L). Sebaliknya, fasilitas tanpa kontrol pH/inhibitor yang cermat sering melihat pH brine turun ke ~5,5–6,0 dan mulai bocor dalam hitungan bulan.
Realita ekonomi juga berpihak: mencegah satu kebocoran korosi asam di crude heater—yang bisa memicu shutdown beberapa hari dengan biaya $100k/hari—biasanya membayar jaringan pipa kimia dan sistem kontrol berkali‑kali lipat.
Baca juga:
Kondensat Sterilizer Sawit: Limbah Panas yang Bisa Diubah Jadi CPO dan Penghematan Energi
Ringkasan praktik terbaik
Kontrol korosi desalter bertumpu pada dua sumbu: pertama, kimia—jaga pH wash ~6–7 dan selimuti permukaan dengan film‑forming amines; kedua, metalurgi—gunakan stainless/duplex atau lining CRA. Kasus dan panduan industri menegaskan bahwa menjaga pH wash near‑neutral (www.ogj.com) (www.researchgate.net) dan injeksi amina pembentuk film dapat menurunkan laju korosi >90%. Ini adalah basis desain dan operasi modern crude desalter di seluruh dunia.