Air uji yang dibiarkan menggenang setelah hydrotest bisa menggerus baja karbon hanya dalam hitungan minggu. Paket kimia dan pengeringan cepat menjadi tameng ganda yang kini dianggap standar industri.
Industri: Oil_and_Gas | Proses: Midstream_
Hydrostatic testing (hydrotest: pengisian dan penekanan pipa dengan air untuk verifikasi integritas) lazim dilakukan pada ~1,25× tekanan operasi guna memverifikasi integritas pipa baru [www.scribd.com]. Tetapi air yang tertinggal bisa mempercepat korosi baja karbon—bahkan beberapa minggu stagnan sudah cukup menimbulkan kehilangan ketebalan dinding yang terukur.
Contohnya, sebuah pipa uji yang dibiarkan basah oleh air laut tanpa perlakuan selama 90 hari mengalami kehilangan dinding seragam ~0,01 mm (0,4 mil), setara ≈1,6 mpy (mils per year: ribuan inci per tahun) secara tahunan, tanpa pitting [pgjonline.com]. Karena itulah praktik umum industri adalah menambahkan chemical corrosion inhibitors (bahan kimia penghambat korosi) dan scavengers (pengikat oksigen) ke air hydrotest selama wet lay-up (periode pipa dibiarkan terisi air) [www.scribd.com] [www.scribd.com].
Baca juga: Pengolahan Limbah Secara Kimia
Komposisi kimia selama wet lay‑up
Paket kimia yang lazim: oxygen scavenger (bisulfite natrium atau amonium untuk mengikat O₂ terlarut), biocide (antimikroba untuk mencegah MIC/microbiologically induced corrosion), dan film‑type corrosion inhibitor (inhibitor pembentuk film, sering berupa silikat alkali, nitrat, atau inhibitor organik) [www.scribd.com] [www.scribd.com]. Untuk injeksi kimia yang presisi, operator lazim menempatkan pompa injeksi seperti dosing pump akurat pada header pengisian.
Satu panduan merekomendasikan ~125 ppm bisulfite—sekitar 5× jumlah stoikiometri yang dibutuhkan untuk mengonsumsi ≈10 ppm O₂ terlarut—ditambah biocide (100–500 ppm) dan filming inhibitor (100–500 ppm) tergantung lamanya penahanan [www.scribd.com] [www.scribd.com]. Implementasi praktisnya bisa menggunakan produk pengikat oksigen seperti oxygen/H₂S scavengers untuk menurunkan O₂ terlarut mendekati nol selama penahanan.
Secara praktik, kimia ini mampu menekan laju korosi hingga mendekati nol; misalnya menjaga pH air uji di atas ~9 (penambahan soda ash) pada dasarnya mencegah serangan ke baja karbon [www.scribd.com]. Ada operator yang hanya memakai air tawar dengan pH>9 dan tidak mengamati korosi [www.scribd.com].
Kontrol mikroba dan bukti lapangan
Pemasok menegaskan pentingnya biocide untuk mencegah MIC. Data menunjukkan jumlah bakteri dapat naik dari <100 CFU/mL (colony‑forming units per mL: satuan hitung koloni) menjadi ~10.000 CFU/mL dalam 30 hari air statis—kenaikan moderat namun diketahui mempercepat korosi [pgjonline.com]. Mengabaikan biocide pernah membuat seorang operator harus meninggalkan sebuah pipa akibat fouling bakteri pada air hydrotest [www.scribd.com].
Itu sebabnya kebanyakan pemilik menambahkan O₂ scavenger dan biocide “sejak Hari ke‑1” pengujian [www.scribd.com]. Pilihan biocide dapat diselaraskan dengan sistem seperti biocides untuk kontrol biofilm. Inhibitor uap bisa ditambahkan pada gas purge sebagai kehati‑hatian, walau manfaatnya pada pipa yang terisi cairan masih diperdebatkan [www.scribd.com].
Hasil terukur dan kepatuhan pembuangan
Paket kimia secara nyata menurunkan risiko korosi; kehilangan dinding akibat korosi di kondisi terinhibisi pada dasarnya dapat diabaikan. Dalam satu proyek pipa di Kanada, air bilas berinhibitor dikeluarkan dengan beberapa siklus pencucian—bilasan awal 15 m³ mengandung 230 ppm inhibitor, bilasan kedua 15 m³ turun menjadi 60 ppm, dan bilasan ketiga (~38 m³) turun di bawah 10 ppm [www.researchgate.net]. Setelah pengenceran dalam sistem penuh 15.000 m³, inhibitor sisa sekitar ~0,05 ppm [www.researchgate.net].
Regulator sering membatasi pembuangan sekitar ~30 ppm, sehingga memaksa beberapa kali bilasan sebagaimana di atas [www.researchgate.net]. Secara ringkas, perlakuan kimia memungkinkan “parkir basah” pipa selama pekan hingga bulan tanpa korosi aktif. Contoh di Teluk Meksiko: sebuah subsea line tetap terendam air laut tanpa perlakuan selama 90 hari hanya menunjukkan karat permukaan (tanpa pitting) [pgjonline.com] [pgjonline.com]. Namun sebagian besar operator menilai ini pengecualian; konsensus industri (mis. NACE/Pedoman Shell) menyatakan “air hydrotest sebaiknya selalu mengandung minimal biocide dan O₂ scavenger” untuk berjaga dari korosi saat terjadi penundaan [www.scribd.com] [pgjonline.com].
Dosis representatif yang didukung data
- Oxygen scavenger (bisulfite): ~125 ppm (≈4× laju penahanan O₂ terlarut) [www.scribd.com].
- Biocide: 100–200 ppm untuk penahanan jangka pendek (<1 bulan); 200–500 ppm untuk penahanan lebih lama [www.scribd.com].
- Film inhibitor: 100 ppm (penahanan singkat) hingga ~500 ppm (penahanan lama) [www.scribd.com].
- (Opsional dye): ~10–50 ppm pewarna fluoresen untuk deteksi kebocoran offshore; catatan: rhodamine bereaksi dengan oxygen scavenger [www.scribd.com].
Untuk membentuk lapisan protektif selama penahanan, banyak operator menerapkan inhibitor pembentuk film seperti corrosion inhibitor yang kompatibel dengan paket scavenger dan biocide di atas.
Spesifikasi air dan kewajiban drain menurut NORSOK
Standar menyorot mutu air. NORSOK L‑004 (standar offshore) mensyaratkan air hydrotest “fresh, Cl⁻ <50 ppm, pH 6,5–7,5” [pdfcoffee.com], dan agar “segera dikeringkan (properly drained) sesegera mungkin” usai uji [pdfcoffee.com]. Setelah depressurization, semua low‑point drains dan vents harus dibuka dan jalur “thoroughly drained” untuk mengeluarkan sisa atau jebakan cairan [pdfcoffee.com].
Dewatering dan drying pasca‑uji
Begitu uji selesai, pengeluaran seluruh air uji secara cepat menjadi kritikal. Cairan sisa—bahkan bila sudah diberi kimia—dapat kembali memicu korosi jika tetap bersentuhan dengan baja dan oksigen. Praktiknya, operator sering melakukan purge dengan gas inert (umumnya nitrogen kering) atau udara kering panas untuk mengusir kelembapan tersisa. Tujuannya adalah mendekati nol air bebas. Ukuran praktis dari spesialis drying pipa: lanjutkan purge hingga dewpoint (titik embun, suhu saat uap air mulai mengembun) keluaran secara signifikan lebih rendah (mis. >10 °F lebih rendah) daripada masukan—indikator konservatif atas kekeringan [nigen.com]. Pada pipa multi‑kilometer, biasanya dibutuhkan pig trains (pigging: mendorong “pig” untuk menggeser cairan), dan/atau vacuum/vapor‑extraction equipment.
Alasan teknis eliminasi air sisa
Menghapus air sisa berarti menghilangkan elektrolit yang diperlukan untuk korosi. Studi dan pengalaman menunjukkan bahwa air terjebak memicu “rapid corrosion”; bahkan genangan kecil di titik rendah dapat secara berat mengkorosi logam yang tak terlindungi [nigen.com]. Sebaliknya, pipa berisi gas kering atau uap inhibitor mengalami laju serangan yang jauh lebih lambat secara ordo besaran.
Drying juga mencegah problem operasional (slug cair, pembekuan, pertumbuhan mikroba). Satu ulasan mencatat bahwa mengeliminasi seluruh air hydrotest “mengurangi peluang kerusakan korosif cepat” dan menghindari pembekuan/sumbatan di iklim dingin [nigen.com]. Dalam praktik, pengeringan mayor kerap multi‑tahap: pigging dengan nitrogen, disusul udara panas atau pengeringan vakum sambil memonitor dewpoint [nigen.com] [nigen.com].
Praktik terbaik terpadu dan implikasi
Best practice adalah mengombinasikan dua strategi: perlakuan kimia in situ dan segera mengeluarkan airnya. Sebagaimana ditekankan satu handbook industri, hanya mengeringkan tanpa inhibitor adalah “risky” untuk pipa oil‑service [www.scribd.com]. Sebaliknya, sekalipun sistem sangat terinhibisi, pipa tetap harus didrain dan dikeringkan agar tak ada reservoir air tersisa. Kepatuhan pada standar—flushing dan venting segera [pdfcoffee.com] [pdfcoffee.com] serta mencapai dewpoint keluaran rendah [nigen.com]—menjadi esensial.
Hasilnya, interior pipa pada dasarnya kering dan bebas oksigen saat dikomersialkan—sering dengan “packing” inhibitor korosi atau gas inert yang tetap dipertahankan—alih‑alih dalam kondisi basah. Dampaknya terukur: laju korosi jangka panjang turun drastis; jalur yang kering dan terawetkan baik memiliki laju korosi mendekati nol, sedangkan air yang tertahan akan menghasilkan kehilangan logam terukur (sekitar ~1 mph atau lebih) dalam setahun [pgjonline.com] [nigen.com].
Rujukan dan konsensus industri
Pedoman korosi Shell merinci “resep” kimia air hydrotest (lengkap dengan histori kasus pipeline) [www.scribd.com] [www.scribd.com]. Operator pipeline melaporkan keberhasilan menggunakan paket inhibitor—dengan rentang konsentrasi sebagaimana dicatat—untuk menahan pipa tetap basah selama berbulan‑bulan tanpa pitting [www.scribd.com] [pgjonline.com].
Kode seperti NORSOK L‑004 menetapkan spesifikasi air dan kewajiban draining [pdfcoffee.com] [pdfcoffee.com]. Panduan pre‑commissioning yang praktis dari pemasok peralatan merinci purging nitrogen, udara panas, vakum, dan pigging untuk mencapai kekeringan [nigen.com] [nigen.com]. Dampak kuantitatif—penurunan laju korosi, kepatuhan lingkungan (batas ppm inhibitor) dan waktu commissioning yang dihemat—terdokumentasi dengan baik dalam literatur [www.researchgate.net] [pgjonline.com].
Di lapangan, konsentrasi kimia dikontrol ketat; penambahan dapat dilakukan dengan aman melalui inhibitor korosi yang kompatibel serta injeksi O₂ scavenger dan biocide sebagaimana di atas, dengan penataan peralatan bantu yang sesuai. Pada tahap ini, pemilihan dan integrasi komponen seperti oxygen scavengers dan biocides menjadi keputusan operasional yang menentukan ketahanan pipa di bulan‑bulan pertama layanan.