Memakai udara untuk mengusir cangkang ringan, lalu air berputar untuk memilah berdasar densitas—kombinasi ini rutin mengantar recovery inti >90% dengan kontaminan cangkang hanya beberapa persen dan lolos SNI.
Industri: Palm_Oil | Proses: Kernel_Recovery
Inti kelapa sawit (palm kernel) bukan sekadar “sisa” dari pabrik; ia menyumbang sekitar 45–48% bobot tandan buah segar/TBS (FFB, fresh fruit bunches) dan mengandung kurang lebih 45–50% minyak menurut MDPI. Begitu kacang (nut) dipecah, yang tersisa adalah campuran inti dan pecahan cangkang yang harus dipisahkan sebersih mungkin agar rendemen maksimal (MDPI).
Gambar: Kacang sawit yang telah di-crack menghasilkan inti (benih cokelat tua) dan cangkang (fragmen terang) sebelum pemisahan (MDPI).
Winnowing pneumatik multi‑tahap
Winnowing (pemisahan pneumatik yang memanfaatkan aliran udara) memanfaatkan beda massa dan densitas: kolom winnowing vertikal meniupkan udara dari bawah; inti yang lebih berat jatuh, sementara cangkang ringan terangkat dan terbuang (MDPI). Sistem modern mengandalkan beberapa kolom berantai dengan laju alir berbeda agar inti kecil yang sempat terbawa arus dapat ditangkap kembali di tahap hilir (MDPI).
Satu studi kolom winnowing lima tahap mencatat recovery inti sekitar 5,7–6,9 wt% terhadap TBS dengan kehilangan inti hanya ~0,11–0,30 wt%, sementara “kotoran” cangkang tersisa di produk inti sekitar 4,56–6,03 wt% (MDPI). Secara umum, pemisah kering multi‑tahap mampu memulihkan >90% inti dengan hanya beberapa persen kontaminasi cangkang (ResearchGate; MDPI).
Efeknya terasa di kualitas: satu riset menunjukkan pemisahan pneumatik membatasi cangkang/serat di produk hanya ~2 wt% (dibanding ~6–8% pada cara manual atau clay‑bath) (ResearchGate). Inti hasil pemisahan udara juga rendah kadar asam lemak bebas/FFA (free fatty acids): ~3% FFA dari winnowing vs 8% FFA dari clay bath (ResearchGate).
Di pabrik besar, winnowing awal sering langsung menyingkirkan ~20% massa cangkang (MDPI). Dengan skema kering yang baik, recovery inti mentah dari campuran retakan bisa mencapai ~97,5% dengan kemurnian sekitar 92–95% (alias sisa cangkang hanya 5–8%) (MDPI).
Menjaga aliran udara bersih dan stabil di bagian ini kerap dibantu pra‑penyaringan mekanis seperti saringan beroperasi kontinu automatic screen agar serpihan besar tidak mengganggu kolom udara.
Baca juga: Limbah Klarifikasi Pabrik Sawit: Kontributor Terbesar POME, Kandungan & Solusi Pengolahannya
Hydrocyclone berbasis densitas
Setelah pembersihan pneumatik, sisa campuran berat (inti plus cangkang) dipilah oleh densitas dalam air. Hydrocyclone (separator yang mempercepat gaya berat dengan pusaran tangensial) melempar fragmen cangkang yang lebih berat ke underflow, sementara inti yang lebih ringan menuju overflow; angka gravitasi jenis/specific gravity (SG) tipikal: cangkang ~1,15–1,20 dan inti ~1,07 (SawitIndonesia.com; MDPI). Dalam praktik, densitas cairan kerap dinaikkan dengan clay/kaolin hingga sekitar 1,12 agar inti mengapung.
Hydrocyclone pada dasarnya hanya butuh air bersih—tanpa bahan kimia—dan tingkat pemisahannya tinggi; satu studi bahkan melaporkan efisiensi recovery inti ~96% dari hydrocyclone saja (ResearchGate). Namun, inti yang dipisah basah wajib dikeringkan sebelum dijual; SNI Indonesia membatasi kadar air inti ≤8% (SNI di Scribd), sehingga ada tambahan energi pengeringan.
Rantai tiga tahap—winnowing primer, winnowing sekunder, lalu hydrocyclone—merupakan praktik umum (PT Kharismapratama Abadisejatindo). Menyingkirkan cangkang lebih dulu meringankan beban tahap basah, mengurangi pemakaian air, dan membantu pemisahan akhir menjadi sangat bersih.
Untuk menjaga air proses tetap jernih dalam sirkulasi, pabrik biasanya menata filtrasi sederhana seperti media pasir silika sand silica filter dan klarifikasi padatan tersuspensi via clarifier sebelum air dipakai kembali di hydrocyclone.
baca juga: Screw Press Jadi Jantung Pabrik Sawit: Tekanan, Konfigurasi, dan Perawatan Menentukan OER
Kombinasi tahap dan spesifikasi kualitas
Di lantai pabrik, kedua metode ini dikombinasikan demi hasil dan mutu. Aliran tipikal bisa membelokkan ~20% cangkang ringan lewat winnowing dan mengirim sisa 80% kacang ke hydrocyclone (MDPI; PT Kharismapratama Abadisejatindo). Hasilnya, inti bersih dengan kontaminan jauh di bawah batas cemaran 6% yang disyaratkan SNI—standar yang juga menuntut ≤3% FFA dan ≤8% kadar air (SNI di Scribd).
Pada tahap pemisahan terkuat, kadar cangkang yang tersisa dilaporkan bisa serendah ~2% (ResearchGate). Pemisahan yang bersih itu krusial: sisa cangkang/serat akan “mengencerkan” kadar minyak dan dapat menaikkan FFA terukur—menggerus mutu minyak.
Setiap poin persen inti ekstra yang berhasil dipulihkan beralih langsung menjadi lebih banyak minyak jual atau bahan pengganti kakao (palm kernel cake). Dalam praktiknya, duet winnowing–hydrocyclone secara konsisten mendorong recovery tinggi (sering >90%) dengan carryover cangkang rendah, sehingga produk inti akhir mampu memenuhi standar industri.
Gambar: Inti sawit yang terpisah bersih setelah pengeringan—nyaris bebas cangkang/serat, siap ekstraksi minyak (memenuhi ≤6% impurities) (SNI di Scribd; ResearchGate).
Baca juga: Solusi Industri Kelapa Sawit
Catatan sumber dan acuan angka
Seluruh angka dan temuan mengacu pada: Rohaya M. Halim dkk., “Dry Separation of Palm Kernel and Palm Shell Using a Novel Five-Stage Winnowing Column System,” Technologies 4 (2016) (MDPI; MDPI); O.M. Akusu dkk., “Palm Kernel Separation Efficiency and Kernel Quality from Different Methods…” J. Food Technol. Res. 4(2) (2017) (ResearchGate; ResearchGate); SNI 01‑0002‑1987 Inti Kelapa Sawit (spesifikasi mutu) (SNI di Scribd); S. Luthfi, Optimalisasi Efisiensi Proses Pengolahan Inti Sawit, 2018 (SawitIndonesia.com); PT Kharismapratama Abadisejatindo, 2024 (news.kharisma-sawit.com).