Di hulu pabrik pulp, setiap 1% kayu yang hilang di stasiun debarking berarti uang dan kualitas yang menguap. Di sisi lain, satu jam debarker berhenti bisa menelan biaya puluhan ribu dolar.
Industri: Pulp_and_Paper | Proses: Woodyard_&_Chip_Preparation
Taruhannya setinggi kapasitas pabrik. Audit industri menyebut “annual wood loss” di debarking tipikal berada di 1–4% per pabrik, yang pada satu lini setara kira-kira €1 juta per tahun (sumber: Pulp&PaperNews; Teknosavo). Dan karena debarker adalah bottleneck hulu, setiap jam henti di pabrik 2400 tpd (tons per day, ton per hari; kecepatan setara ≈100 t/jam) bisa menghapus kontribusi margin sekitar $45.000 (eucalyptus.com.br).
Di balik angka itu ada dua “aliran besar” teknologi: drum debarker yang mengandalkan tumbukan log-on-log, dan rotary/ring debarker yang mengerjakan kulit kayu dengan tooling khusus. Pilihannya bukan sekadar soal merek; ia menentukan efisiensi debarking (porsi kulit yang terlepas, biasanya ditulis sebagai residual bark yang makin kecil makin baik) dan wood loss (serat kayu baik yang ikut tergerus).
Baca juga: Pengolahan Limbah Secara Kimia
Spektrum teknologi debarking industri
Drum debarker adalah silinder panjang miring yang berputar; log berguling dan saling bergesekan, melepaskan kulit akibat tumbukan dan kontak dengan dinding drum (Acrowood; Acrowood). Drum menangani volume sangat tinggi pada log lurus seragam, dan bisa dipasangi sistem penyangga seperti rubber‑tyre support atau hydrostatic bearings (bantalan berpelumas fluida yang memisahkan permukaan sehingga tidak ada kontak mekanik) untuk menopang shell berukuran besar (Valmet; Valmet).
Rotary debarker (sering disebut ring atau roller debarker) memakai bin stasioner dengan banyak poros/roller berputar yang dipasangi alat potong seperti knife arms atau flails; log tetap bergerak dan “dikerok” oleh tooling ini plus friksi log‑on‑log (Acrowood; Acrowood; Acrowood). Desain ini cenderung lebih kompak dan, untuk kapasitas yang sama, konsumsi energi lebih rendah ketimbang drum (Acrowood). Rotary juga unggul pada spesies kulit “bandel” atau beku—termasuk log bengkok dan kayu berserat kulit memanjang seperti eucalyptus atau acacia yang lazim di Indonesia—yang sering membuat drum kewalahan (Acrowood; ANDRITZ).
Variannya beragam: chain/flail debarker yang portabel untuk whole‑tree di hutan, dan compression/cradle debarker untuk tipe log spesifik (Wood and Fiber Science).
Penerapan ditentukan oleh jenis kayu, ukuran log, iklim (freeze‑thaw memengaruhi ikatan kulit), ruang, dan modal. Drum punya reputasi throughput murni—lini sepanjang puluhan meter dilaporkan mampu ~150–200 m³/jam debarked wood (IEM). Rotary bersifat modular; sistem multi‑rotor lazimnya mengalirkan ratusan m³ (ratusan ton) per jam. Dalam satu studi kasus, lini rotary 12 rotor (≈30 m panjang debarking) menangani ≈425 m³/jam (≈450 ton/jam) hardwood dengan residual bark hanya ~0,3% (IEM). Pabrikan seperti Valmet, ANDRITZ, dan IEM menekankan penggerak belt atau VFD (variable frequency drive; kontrol kecepatan motor) serta tooling yang dioptimasi untuk memaksimalkan kapasitas dan kebersihan (IEM; ANDRITZ). Valmet secara eksplisit memasarkan lini debarking dengan “high capacity…with optimal bark removal and minimum wood loss” (Valmet). Drum debarker sendiri “dihargai” untuk throughput semata (Acrowood).
baca juga:
Pengertian dan Pengaruh TDS dan TSS Terhadap Kualitas Air
Efisiensi debarking dan wood loss
Efisiensi debarking yang tinggi berarti hampir semua kulit kayu terlepas, sementara wood loss—serat/wood bagus yang ikut terbuang bersama bark—ditekan seminim mungkin. Audit industri menunjukkan pabrik pulp umumnya membuang ~1–4% volume kayu saat debarking (Pulp&PaperNews; Teknosavo). Satu survei oleh pemasok otomasi Finlandia, Teknosavo, menyebut “annual wood loss is currently 1–4% per pulp mill,” yang pada satu lini kira-kira setara €1 juta/tahun laba yang hilang (Pulp&PaperNews). Sebaliknya, kontrol yang dioptimalkan bisa menekan kerugian: Teknosavo (WoodSmart) mengklaim “reduce wood loss by an average of 1–4%” lewat pengaturan log‑feed dan setelan debark yang presisi (Teknosavo; Pulp&PaperNews).
Target modern makin ketat. Satu pemasok melaporkan rotary debarker yang dituning baik menghasilkan log bersih dengan “bark remaining of 0.3%” (artinya 99,7% bark removal, wood terselamatkan) (IEM). ANDRITZ juga menyatakan RotaBarker memberikan “less wood loss…than a drum debarker,” mencerminkan aksi pengupasan yang lebih terkontrol (ANDRITZ).
Mengapa bark harus minimum? Bark kaya ash dan extractives, yang mengerek konsumsi bahan kimia dan menurunkan kualitas pulp. Dalam studi terkendali chips hardwood, kenaikan fraksi bark membuat kebutuhan soda melompat dari 12,8 kg/t (pada 0% bark) menjadi 312 kg/t (100% bark), dan reject meningkat dari 0,7% menjadi 21,1%; sifat fisik (tensile, burst, tear strength) turun ~58–68% pada 100% bark (Nordic Pulp & Paper Research Journal; NPPRJ). Bahkan fraksi bark yang moderat pun secara signifikan menaikkan konsumsi kimia dan menurunkan yield (NPPRJ).
Di sisi lain, wood loss terjadi saat over‑debarking (pengikisan merusak ke kayu). Terlalu lama menumbuk atau memotong mengubah serat menjadi fine chips/dust—murni kehilangan yield. Vendor menegaskan rotary “produce less breakage” dan memasukkan “much lower energy” ke log dibanding drum (ANDRITZ). Perbandingan industri mencatat drum bergantung pada log‑on‑log friction dan cenderung abrasif, sementara rotary/roller memakai tooling terarah untuk membatasi kerusakan (Acrowood). Praktisnya, drum bisa tak konsisten pada log bengkok atau banyak simpul, sementara rotary memakai knives/flails untuk menggunting bark secara aktif (Acrowood). Intinya, menaikkan efisiensi debarking dan menurunkan wood loss bahkan beberapa persen saja memetik dampak ekonomi dan kualitas yang besar (Pulp&PaperNews; NPPRJ).
baca juga: Media Filtrasi : Sand Filter, Carbon Filter dan Iron Filter
Pemeliharaan untuk kinerja berkelanjutan

Debarker adalah mesin kompleks dengan banyak komponen bergerak; perawatan buruk cepat berujung gagal. Karena posisinya di hulu, setiap downtime langsung menghentikan produksi chip—mengunci biaya. Konteksnya: pabrik pulp 2400 tpd kehilangan ≈100 ton output pulp pada tiap jam shutdown (eucalyptus.com.br). Sumber industri menegaskan pemeliharaan proaktif krusial; Southern Field menyebut debarker “punya banyak komponen bergerak” dan jika terjadi sesuatu “everything grinds to a halt” (Southern Field).
Fundamentalnya adalah pelumasan dan inspeksi keausan. Mengikuti jadwal pelumasan OEM (original equipment manufacturer) vital: kurang pelumas pada gear feed, bearing, atau aktuator adalah biang kerusakan (Southern Field; WoodBUSINESS). Nicholson, salah satu OEM debarker, menganjurkan pengecekan harian jalur pelumasan knife arm serta pelumasan pin dan bearing mingguan‑bulanan (WoodBUSINESS). Teknisi rutin memeriksa dan mengencangkan fitting pelumasan di setiap putaran servis (WoodBUSINESS).
Inspeksi visual dilakukan per shift: ujung pisau/tangan (knife tips/arms) diperiksa dan torsi‑check tiap ~8 jam, dan ring beserta bearing setiap 40 jam (WoodBUSINESS). Gejala bunyi atau getaran tidak biasa adalah alarm dini (WoodBUSINESS). Wear parts seperti tooth insert/spike, permukaan feed roll, dan knife plate harus diganti sebelum gagal. Tekanan kerja tinggi pada ring debarker ekstrem: satu studi keausan mencatat lengan (arms) tak berlapis hanya bertahan ~3 hari; penerapan hard wear overlay memperpanjang umur ke ~3 bulan (Paper&Wood).
Checklist perawatan juga mencakup feed‑inserts (untuk grip log) dan pengukuran gear backlash (WoodBUSINESS), serta bearing play, ketegangan belt, dan kesehatan sistem hidrolik/oli (WoodBUSINESS; WoodBUSINESS). OEM umumnya merekomendasikan shutdown terencana untuk servis menyeluruh dua kali setahun (atau lebih sering); inspeksi menyeluruh oleh teknisi pabrikan meliputi realign tool circle—menjamin seluruh knife arm menekan merata—hingga overhaul drivetrain (WoodBUSINESS; WoodBUSINESS). Kebersihan area debarker krusial: penumpukan bark bisa menyumbat mekanisme, sehingga conveyor dan ring‑cleaner harus dibersihkan rutin (WoodBUSINESS).
Di beberapa lini, sistem pemantauan—termasuk pemindai optik/laser—memantau kadar bark agar tetap on‑spec; bila meningkat, tim melakukan verifikasi dan penyesuaian seal/setting rotor. Klaim pemasok selaras: ANDRITZ menyebut RotaBarker “known for its outstanding uptime… fully debarked logs even in toughest conditions” (ANDRITZ). Sebaliknya, mengabaikan perawatan cepat merusak performa—satu bearing aus atau nozzle tersumbat saja bisa memaksa stop tak terencana. Dengan throughput lini modern yang mencapai ratusan ton per jam, tiap tindakan pemeliharaan terbayar oleh biaya downtime yang dihindari (eucalyptus.com.br; Pulp&PaperNews).
Baca juga:
Penerapan Sistem Biofilter dalam Pengolahan Limbah Air
Catatan sumber
Latar belakang ilmiah dan teknologi debarking dirangkum dari: Wood and Fiber Science (Chahal & Ciolkosz, 2019); studi dampak bark dalam chips oleh Nordic Pulp & Paper Research Journal (Tripathi dkk., 2020); spesifikasi dan klaim produk oleh ANDRITZ, Valmet, dan studi kasus IEM; praktik pemeliharaan oleh Southern Field dan WoodBUSINESS; solusi ketahanan aus oleh Paper&Wood.
