CPU HRSG: Monitoring Online dan Counter‑Current Regen Memangkas Biaya Kimia

Optimasi condensate polishing unit menekan biaya operasi dengan memperpanjang run length resin, meminimalkan fouling, dan memangkas konsumsi regeneran. Monitoring online menentukan waktu regen “pas” dan teknik counter‑current memotong dosis acid/caustic hingga dua digit.

Industri: Power_Generation_(HRSG) | Proses: Condensate_Polishing_Unit

Pada HRSG (heat recovery steam generator, ketel uap pemulihan panas), kualitas air ultra‑murni bukan sekadar best practice—ia pelindung terakhir turbin dan boiler dari korosi dan carryover. EPRI pernah menghitung, pemasangan polisher yang dirancang baik pada unit 440 MW bisa memberi manfaat ~US$780.000 di tahun pertama (1994 dollars) dari pemangkasan blowdown, penurunan kehilangan daya turbin, lebih sedikit pembersihan kimia, plus kenaikan availability—angka yang didokumentasikan di dokumen EPRI dan ringkasannya. Kontrasnya tajam: satu kontrol polishing yang gagal pernah memicu kebocoran kondensor, memantik tiga minggu korosi asam dan berujung re‑tube penuh boiler—kasus yang diulas oleh Power Engineering.

Taruhannya setinggi itu. Maka, optimasi sistem condensate polisher berarti menata ulang desain resin, disiplin operasi, serta strategi regen—agar kemurnian tetap prima, biaya jatuh.

Resin, mixed‑bed, dan pra‑filtrasi

Mayoritas plant memakai mixed‑bed polisher (kombinasi resin kation/anion) berkapasitas tinggi. Versi deep‑bed dengan external regeneration (regen di luar bejana) lazim dipilih untuk kemurnian terbaik. Unit modern dengan external regen mencatat kebocoran sodium ≤3 µg/L, sementara in‑situ regeneration sekitar ~10 µg/L menurut POWER magazine. Namun, deep‑bed terbatas sebagai “filter”; beban suspended solids berat bisa menyumbat bed dan mem‑foul resin, menaikkan pressure drop (POWER magazine).

Solusi praktis: pasang pre‑filter atau pre‑coat filter sebelum mixed‑bed agar fouling turun dan resin awet (POWER magazine). Contohnya, powdered‑resin candle filters menyapu partikel sebelum resin utama, memperpanjang run length. Ada trade‑off: precoat/fiber filter membawa inventori resin kecil dan perlu recoating/penggantian saat fouled, tetapi efek proteksinya ke bed utama signifikan.

Diskusi desain ini erat dengan pilihan bahan. Portofolio ion exchange resin yang tepat—strong/weak cation/anion—menjadi fondasi kinerja. Pada mixed‑bed, paket resin campuran yang bisa terpisah saat regen mampu mencapai silica di bawah 20 ppb dan TDS amat rendah, selaras dengan target ultra‑murni.

Untuk pra‑filtrasi granular di jalur kondensat yang sensitif, pabrikan kerap mengandalkan media halus; pada banyak aplikasi industri, cartridge filter menjadi opsi untuk menangkap partikel 1–100 mikron secara stabil sebelum masuk ke bed resin.

Baca juga: Pengolahan Limbah Secara Kimia

Pemisahan resin dan desain regenerasi

Polisher kerap dibangun multi‑vessel—misalnya dua atau tiga bejana in service plus satu standby—agar resin bisa disluis keluar dan diregenerasi tanpa mengganggu alir utama (Power Engineering). Pada tahap regen, pemisahan kation/anion yang bersih kritikal untuk mencegah cross‑contamination. Teknologi modern memakai interface layer atau gravity separation, kadang dengan “inert” resin bed, demi pemisahan tuntas (Hungerford & Terry; Hungerford & Terry).

Setelah regen, operator bahkan menerapkan chemical wash—larutan ammonium lemah atau kapur—untuk “menyapu” sisa sodium pada fines agar tak kembali ke service resin (Hungerford & Terry). Perbaikan kualitas regen seperti ini (mis. residu sodium lebih rendah pada resin kation) langsung menerjemah ke breakthrough yang lebih lambat dan penjadwalan regen yang lebih jarang—menghemat bahan kimia.

Kontrol dosis acid/caustic yang presisi di skid regen mendukung konsistensi. Di banyak pabrik, dosing pump dipilih untuk menjaga laju dan rasio kimia agar repeatable dari siklus ke siklus.

Off‑site regeneration dan penanganan resin

On‑site regeneration menuntut penyimpanan volume besar sulfuric acid dan caustic, plus netralisasi limbah—biaya tangani dan risiko keselamatan ikut naik. Tak heran banyak plant mengontrak off‑site regeneration untuk mixed resin, menghapus kebutuhan capex tank/piping dan handling bahan kimia (Power Engineering; POWER magazine). Penyedia layanan biasanya menjamin kemurnian resin (sering <3 µg/L sodium leakage) dengan biaya jasa flat, yang bisa lebih hemat ketika harga kimia tinggi atau tenaga terbatas—meski lokasi jauh akan menanggung ongkos kirim resin lebih besar (POWER magazine).

Opsi penghemat capex lain adalah rented polisher skids (pre‑loaded resin), umum saat commissioning. Unit rental tidak perlu regen (spent units cukup diswap), tetapi batas flow/pressure lebih rendah dan fee lebih tinggi. Pada akhirnya, tiap plant menimbang capex vs opex: memilih deep‑bed menaikkan capex, namun menghindari biaya kontinu one‑time‑use resin (powder systems)—sebuah perbandingan yang diulas Power Engineering.

baca juga: 

Pengertian dan Pengaruh TDS dan TSS Terhadap Kualitas Air

Praktik operasi dan kimia siklus

Run length polisher sangat dipengaruhi kimia siklus dan disiplin operasi. Banyak combined‑cycle menjalankan AVT(O) (ammonia‑based pH control). Dosis ammonia tinggi menambah beban resin kation karena ammonium (NH₄⁺) diperlakukan sebagai impuritas oleh resin. Studi kasus Indonesia menunjukkan, feed ammonia berat membuat resin kation jenuh dalam ~6,6 jam operasi, padahal resin anion bisa bertahan lebih dari 500 jam—data PT YTL Jawa Timur yang dipublikasikan di ResearchGate.

Ketika kation jadi faktor pembatas, opsi teknisnya meliputi penambahan volume kation atau mengoperasikan sebagian siklus dalam bentuk ammonium untuk menurunkan demand kation. Sebaliknya, jika kondensat sangat bersih, menjalankan polisher sampai tanda pertama leakage (alih‑alih fixed time) memeras kapasitas maksimal. Toleransi short sodium/silica bleed—terutama pada operasi NH₄‑form—kadang bisa diterima bila artinya run length lebih panjang dan lebih sedikit regen. Manfaatnya nyata: setiap regen yang dihindari menghemat ratusan dolar bahan kimia dan downtime.

Monitoring online dan waktu regen optimal

ChatGPT Image Oct 15, 2025, 04_19_54 PM

Monitoring real‑time atas kimia kondensat/feedwater adalah kunci untuk memaksimalkan utilisasi resin dan mencegah trip tak terduga. Plant memakai analyzer kontinu untuk sodium (Na⁺), silica (SiO₂), dan conductivity di titik strategis: discharge pompa kondensat, inlet/outlet polisher, hingga feedwater.

Pengalaman lapangan menunjukkan analyzer sodium dan silica online jauh lebih sensitif ketimbang grab sampling. Hungerford & Terry menegaskan, leakage sodium dan silica “umumnya ditentukan dengan continuous inline analyzers”, sementara grab samples “sangat rentan kontaminasi” di level ppb (Hungerford & Terry). Dalam praktik, kenaikan Na⁺ di efluen polisher adalah indikator paling dini resin kation mendekati jenuh (NH₃ break). WJF Instrumentation melaporkan analyzer Na⁺ online di outlet polisher memberi peringatan lebih awal dari conductivity—trace sodium slip sudah memicu alarm sebelum turbidity melonjak atau conductivity memburuk (WJF).

OEM turbin/boiler umumnya membatasi conductivity steam & feed sangat ketat (sering <0,2 µS/cm atau beberapa ppb Na⁺ dan silica). Panduan juga menyebut makeup water ultrapure sebaiknya memiliki Na⁺ ≤2 ppb dan silica ≤10 ppb (Chemical Engineering). Kenaikan di atas ambang ini (terdeteksi sensor) harus memicu regen resin atau investigasi cepat.

Parameter sederhana pun kuat: tanda awal ammonia break kerap tampak sebagai kenaikan gradual effluent conductivity dan pH. Hungerford & Terry menulis, “first indication of ammonia break is a gradual rise in the specific conductance of the polisher effluent,” disusul naiknya Na⁺ dan SiO₂ (Hungerford & Terry). Banyak plant memasang instrumen cation conductivity (CACE) pasca polisher untuk menangkap gejala dini. Teknik praktis lain adalah memompa bejana standby ke pembuangan dan membandingkan conductivity inlet vs outlet—membedakan efek beban feed vs konsumsi resin. Dalam praktik, operator memasang alarm regen pada sinyal ini (mis. Na⁺ outlet >1–2 ppb, atau effluent conductivity meningkat) agar flushing/pertukaran resin dijadwalkan tepat sebelum breakthrough. Dengan regen “as needed” (bukan fixed schedule konservatif), jumlah regen per tahun turun. Setiap hari run length tambahan menghemat kimia substansial—untuk polisher 50 mgd, satu hari ekstra bisa menghemat 100–200 kg H₂SO₄ dan NaOH.

Parameter lain yang sering diawasi: dissolved oxygen/DO (untuk deteksi air leak kondensor) dan differential pressure lintas bed resin (untuk melacak particulate loading). Lonjakan DO tiba‑tiba atau conductivity di discharge pompa kondensat mengindikasikan condenser tube leak, memicu tambahan resin atau quintupling blowdown. Kenaikan pressure drop perlahan mengisyaratkan resin fouling “crud”, saatnya backwash atau mengganti powdered precoat. Beberapa plant bahkan memasang automated Larson‑Lane columns atau CACE kedua di hilir. Dalam semua kasus, data logging dan tren (via DCS atau sistem khusus) menyediakan basis historis untuk tweaking run berikutnya: jika bulan lalu tiap run bertahan 5 hari, sasar 6 hari berikutnya ketika beban memungkinkan. Secara keseluruhan, continuous monitoring membantu mencapai target (mis. <0,15 µS steam cation conductivity) pada frekuensi regen serendah mungkin (POWER magazine).

Baca juga: 

Penerapan Sistem Biofilter dalam Pengolahan Limbah Air

Counter‑current regeneration untuk hemat kimia

Konfigurasi ko‑current (alir searah) adalah standar lama: acid/caustic mengalir turun sebagaimana arah servis. Tetapi pola ini menyisakan gradien kontaminasi dan menuntut excess kimia besar untuk mendekati konversi penuh. Sebaliknya, counter‑current (reverse) regeneration—regeneran dialirkan berlawanan arah servis sehingga pertama kali menyentuh lapisan resin yang paling jenuh—memberi dua manfaat besar: leakage ion jauh lebih rendah dan konsumsi kimia jauh berkurang (François de Dardel).

Sejumlah referensi industri menjelaskan ko‑flow tak bisa “mendorong” kontaminan keluar seluruh bed tanpa excess regeneran tinggi, sementara counter‑flow terus memindahkan impuritas menuju ujung limbah. SUEZ menulis counter‑current “improves both quality of the treated water and the performance of regeneration, therefore lower[ing] operating costs” (SUEZ Water Handbook). Dardel menambahkan, dengan reverse‑flow “less regenerant is required, as the contaminating ions don’t have to be pushed through the whole bed” (Dardel). Dalam praktik, penghematan acid/caustic 20–50% kerap dicapai dibanding metode upflow standar; beberapa data pemasok (not quoted here) menunjukkan dosis acid pada protokol counter‑flow bisa 30–50% lower untuk conductivity akhir ekuivalen.

Secara mekanis, counter‑current butuh manajemen bed yang rapat. Resin harus tetap compact (no backwash) agar resin terbersih tetap berada di sisi efluen saat rinsing (Dardel). Proses komersial seperti “upflow regeneration” atau menara reseparasi khusus (mis. Conesep™ dan Amberpack™) menerapkan prinsip ini. Hasil tambahannya: breakthrough jauh lebih tegas—leakage efluen mendekati nol hingga fase sangat akhir, lalu naik tajam—memudahkan deteksi exhaustion. Pada ko‑flow, tail leakage sering memanjang meskipun excess acid besar.

Dampaknya terukur. Dalam bench tests dan praktik, counter‑current memenuhi target kemurnian dengan anggaran kimia lebih ketat; satu grafik (not reproduced here) menunjukkan dengan reverse regeneration, final ionic leakage nyaris independen dari dosis regeneran—bahkan dosis minimal memberi hasil hampir optimum (Dardel). Dalam dolar, pemangkasan acid/caustic menurunkan biaya reagen dan limbah netralisasi. Jika satu siklus ko‑flow memakai 200 kg acid dan caustic, siklus counter‑flow yang dioptimalkan bisa ~120 kg, menghemat ~US$50–100 per cycle tergantung harga pasar. Dikapitalisasi ke puluhan siklus per tahun, saving ini cepat menutup kompleksitas tambahan.

baca juga: Media Filtrasi : Sand Filter, Carbon Filter dan Iron Filter

Catatan sumber dan batasan

Literatur industri dan guideline menjadi pijakan angka dan praktik di atas. Buecker (2019) dan POWER magazine menekankan bagaimana polisher memungkinkan conductivity ultra‑rendah (<0,15 µS) dan operasi andal (POWER magazine; Chemical Engineering), sementara studi biaya EPRI menunjukkan manfaat ratusan ribu dolar per tahun (EPRI; EPRI). Panduan teknis Hungerford & Terry, Dardel, dan SUEZ memaparkan teknik monitoring dan metode regenerasi yang dikutip (Hungerford & Terry; SUEZ; Dardel). Studi kasus Indonesia menegaskan life resin kation yang sangat singkat di kondisi HRSG tipikal, lengkap dengan kuantifikasi run time dan kapasitas (ResearchGate). Semua citation disajikan inline sebagaimana di atas.

Chat on WhatsApp