Reverse Osmosis (RO) merupakan teknologi pemurnian air yang sangat efektif dalam menghilangkan kontaminan dan mineral dari air. Namun, dalam operasionalnya, sistem RO menghadapi berbagai tantangan teknis yang dapat mengurangi efisiensi dan umur pakai membran. Berikut adalah beberapa permasalahan umum dan solusi yang dapat diterapkan:
Biofouling terjadi akibat pertumbuhan mikroorganisme di permukaan membran. Hal ini menyebabkan penurunan performa sistem dan peningkatan kebutuhan pembersihan.
Scaling disebabkan oleh pengendapan mineral seperti kalsium dan magnesium pada membran. Kondisi ini mempercepat kerusakan membran dan mengurangi aliran air bersih.
Flux adalah laju aliran air melalui membran. Penurunan flux menunjukkan adanya penyumbatan atau degradasi pada membran RO.
Peningkatan tekanan diferensial antara inlet dan outlet menunjukkan adanya penyumbatan di dalam sistem, yang dapat berasal dari fouling atau scaling.
Digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah biofouling.
Bahan kimia ini membantu menghambat pembentukan kerak (scale) pada permukaan membran, menjaga performa sistem tetap optimal.
Penyesuaian pH dapat meningkatkan efektivitas antiscalant dan mencegah korosi pada sistem perpipaan.
Pengoperasian sistem Reverse Osmosis memerlukan perhatian khusus terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi performa membran. Dengan memahami berbagai masalah seperti biofouling, scaling, penurunan flux, dan pressure drop, serta menerapkan solusi yang tepat seperti penggunaan biocide, antiscalant, pembersih membran, dan penyesuai pH, efisiensi sistem dapat ditingkatkan dan biaya operasional dapat ditekan.